Bahaya Kanker Payudara, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

kanker payudara

Apa itu Kanker Payudara?

Kanker payudara merupakan suatu jenis penyakit tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara.

kanker payudara

Sel-sel itulah yang kemudian membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi sehingga kemudian membentuk benjolan atau massa.

Sel kanker ini juga dapat menyebar ke jaringan yang sehat. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya.

Terdapat beberapa jenis yang terbagi menjadi dua tipe yang berbeda, diantaranya yaitu invasive dan non-invasive.

Kanker payudara invasive terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain payudara. Sedangkan kanker payudara non-invasive merupakan sebuah kondisi dimana sel kanker belum menyebar dari jaringan aslinya.

Ada beberapa jenis kanker payudara yang sering sekali terjadi:

  • Ductal Carcinoma In Situ
  • Lobular Carnicoma In Situ
  • Invasive Ductal Carcinoma
  • Invasive Lobular Carcinoma

 

Tak hanya itu saja, beberapa jenis yang jarang terjadi yaitu paget disease of the breast, angiosarcoma, hingga phyllodes tumor.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berubah menjadi sel kanker. Hanya saja, terdapat dugaan bahwa faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan hormon memiliki keterkaitan dengan terbentuknya kanker payudara.

 

Penyebab Kanker Payudara

Perlu kamu ketahui bahwa kanker payudara dapat terjadi akibat adanya pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal tersebut diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik.

Sejumlah gen bermutasi yang diturunkan yang dapat meningkatkan kemungkinan kondisi ini telah diidentifikasi. Yang paling terkenal yaitu gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2). Keduanya secara signifikan meningkatkan risiko penyakit ini dan ovarium.

 

Faktor Risiko Kanker Payudara

Adapun beberapa faktor risiko yang diduga dapat menjadi pemicu kondisi ini, diantaranya yaitu:

  • Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria.
  • Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
  • Belum pernah hamil sebelumnya.
  • Memiliki payudara yang padat dengan jaringan ikat yang lebih banyak daripada jaringan ikat.
  • Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
  • Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
  • Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
  • Riwayat kanker payudara pada diri sendiri dan pada salah satu payudara.
  • Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
  • Pernah terpapar dengan radiasi.
  • Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.

 

Gejala Kanker Payudara

Saat masih stadium dini, penyakit ini dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Maka perlunya untuk melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri setiap bulan atau 10 hari setelah masa haid berakhir.

kanker payudara

Raba dengan teliti payudara searah jarum jam untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan pada payudara.

Berikut ini beberapa gejala kanker payudara yang bisa dialami pengidapnya, antara lain:

  • Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar.
  • Darah keluar dari puting payudara.
  • Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk.
  • Nyeri dan pembengkakan pada payudara.
  • Pengelupasan kulit di sekitar puting payudara.
  • Perubahan pada kulit payudara seperti cekungan.
  • Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
  • Puting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam.
  • Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak.

 

Diagnosis Kanker Payudara

Dokter akan melakukan diagnosis dengan melakukan wawancara medis lengkap.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik langsung untuk mendeteksi perubahan pada payudara serta kelenjar getah bening pada ketiak, serta pemeriksaan penunjang seperti:

  • Mammogram atau foto payudara, untuk mendeteksi kelainan pada payudara.
  • Ultrasonografi (USG) payudara, untuk menentukan benjolan payudara berupa massa padat atau kista yang berisi cairan.
  • Biopsi dengan pengambilan sampel jaringan, untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas.
  • Computerized Tomography scan (SC scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), untuk menentukan ukuran serta penyebaran dari kanker payudara.

 

Pengobatan Kanker Payudara

Penanganan untuk penyakit kanker payudara bergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon.

Dokter juga akan menentukan terapi apa yang paling sesuai dengan keadaan penderita berdasarkan hal-hal tersebut.

Beberapa pilihan pengobatan pada kanker payudara, diantaranya yaitu:

  • Pembedahan, meliputi pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan beberapa kelenjar limfa (axillary lymph node dissection).
  • Radioterapi, dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan proton untuk mematikan sel-sel kanker.
  • Kemoterapi, dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mematikan sel kanker.
  • Terapi hormonal, untuk menghalangi sel kanker dan mendapatkan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
  • Terapi biologis, bekerja dengan sistem kekebalan tubuh pengidap untuk membantu melawan sel kanker atau dapat juga untuk mengontrol efek samping dari perawatan kanker dan lainnya.
  • Terapi radiasi, menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.

 

Umumnya, para pengidap kanker payudara akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.

 

Komplikasi Kanker Payudara

Komplikasi kanker payudara biasanya terjadi akibat pengobatan yang diberikan, baik kemoterapi, radiasi, terapi hormonal, maupun pembedahan.

Adapun komplikasi pembedahan diantaranya:

  • Infeksi
  • Rasa sakit
  • Berdarah
  • Jaringan parut permanen
  • Perubahan atau hilangnya sensasi di area dada dan payudara yang direkonstruksi.

 

Jika melakukan kemoterapi maka dapat menyebabkan komplikasi berupa mual atau muntah, rambut rontok, kehilangan memori, vagina kering, gejala menopause atau masalah kesuburan, dan sakit saraf.

Sedangkan komplikasi terapi hormonal meliputi hot flash, keputihan kering, kelelahan, mual dan impotensi pada pengidap kanker payudara pria.

Ada pula komplikasi akibat radioterapi, diantaranya nyeri dan perubahan kulit, kelelahan, mual, rambut rontok, masalah jantung dan paru-paru, sakit saraf. 

 

Pencegahan Kanker Payudara

Berikut ini beberapa upaya sebagai langkah pencegahan kanker payudara, diantaranya:

  • Berolahraga secara rutin
  • Cukup istirahat
  • Menyusui anak hingga berusia dua tahun
  • Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI
  • Pengelolaan stres yang baik
  • Pola makan gizi seimbang
  • Tidak merokok atau minum minuman beralkohol

 

Zymuno, Madu Imunoterapi No. 1 di Indonesia

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh para ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati benjolan (pada leher, payudara, ketiak, atau bagian tubuh lainnya), mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak dan kanker.

Madu Zymuno terbuat dari madu asli, daun meniran, daun kelor, dan temulawak. Zymuno dengan herbal imunoterapinya mengandunga anti inflamasi dan zat anti tumor alami yang berkhasiat meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mampu mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor. 

 

Waspadai Jika Muncul Gejala Berikut

  • Muncul benjolan pada leher, dada, tangan, atau ketiak
  • Benjolan semakin bertambah besar
  • Pembengkakan atau nyeri di sekitar benjolan
  • Benjolan kembali tumbuh setelah sembuh atau operasi
  • Tiroid pada leher semakin membesar
  • Menderita kista
  • Benjolan pada ketiak, sakit bila ditekan
  • Ada benjolan pada payudara
  • Benjolan pada kelenjar getah bening 

 

Cara Konsumsi Madu Herbal Zymuno

Madu herbal Zymuno sebaiknya dikonsumsi dengan bijak sesuai peraturan dan jangan berlebihan. Sebelum mengkonsumsi madu ini, sebaiknya dikocok terlebih dahulu. Kamu bisa minum dua kali sehari 2 sendok makan untuk mendapatkan efek yang maksimal.

Akan lebih baik jika konsumsi madu herbal setelah makan. Hal ini bertujuan agar penyerapan nutrisi yang ada di dalam madu dapat maksimal. Simpanlah madu Zymuno pada suhu ruangan dan terhindar dari matahari langsung.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?