Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1, Masih Bisa Disembuhkan?

Apa Saja Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1?

Sistem limfatik atau kelenjar getah bening berperang untuk sistem kekebalan tubuh, yaitu berguna dalam melawan infeksi dan penyakit. Namun, perkembangan sel limfosit yang tidak normal berisiko memicu kanker kelenjar getah bening atau limfoma.

Deteksi dini kanker kelenjar getah bening penting agar tidak menjadi komplikasi.

Kanker kelenjar getah bening terjadi dari dua tingkatan, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Gejala dua jenis limfoma tersebut dapat berbeda-beda, bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada stadium 1. 

Kanker kelenjar getah bening merupakan jenis penyakit yang cukup berbahaya dan termasuk ke dalam salah satu jenis kanker darah. Pasalnya, kelenjar getah bening (dalam hal ini sistem limfatik) memproduksi sel darah putih yang berfungsi menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.

Terdapat beberapa gejala kanker kelenjar getah bening yang ditimbulkan, satu diantaranya yaitu pembengkakan organ tubuh tersebut. Kamu juga bisa mendeteksi pembengkakan kelenjar getah bening dengan cara meraba area di sekitar leher, selangkangan, dan bagian bawah ketiak.

Lalu apa saja ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1? Simak ulasannya berikut ini!

Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)?

Kanker kelenjar getah bening merupakan jenis penyakit yang berupa adanya pertumbuhan sel abnormal pada sistem limfatik, yaitu salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Kanker kelenjar getah bening atau sering disebut dengan limfoma ini juga bisa diartikan sebagai kondisi medis dimana sel-sel sistem limfatik berproliferasi dengan ganas. SIstem limfatik tersebut meliputi kelenjar getah bening, limfa, timus, dan sumsum tulang.

Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti kenapa sel limfosit bisa mengganas sehingga menyebabkan terjadinya kanker kelenjar getah bening.

Meskipun begitu, tetap ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkenanya kanker kelenjar getah bening pada seseorang. 

Berikut ini faktor risiko yang dibedakan berdasarkan jenis-jenis kankernya, meliputi:

• Limfoma Hodgkin

Limfoma Hodgkin merupakan jenis kanker kelenjar getah bening yang ditandai dengan munculnya benjolan di leher, lipatan paha, dan bagian tubuh sejenis.

Adapun faktor risiko dari limfoma Hodgkin, diantaranya:

• Berusia di antara 20 sampai dengan 40 tahun serat di atas 55 tahun.
• Riwayat keluarga kandung yang pernah mengidap jenis kanker ini.
• Riwayat terinfeksi virus Epstein-Barr atau EBV.
• Daya tahan tubuh lemah karena infeksi virus HIV atau penyakit autoimun lainnya.
• Berjenis kelamin laki-laki

• Limfoma Non-Hodgkin

Sedikit berbeda dengan jenis Hodgkin, limfoma non-Hodgkin disertai dengan munculnya rasa nyeri pada bagian dada, tulang, serta perut.

Berikut ini beberapa faktor risikonya, yang meliputi:

• Berusia di atas 60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada anak-anak.
• Sering terpapar bahan kimia yang beracun, seperti herbisida dan pestisida.
• Obesitas atau kelebihan berat badan.
• Riwayat keluarga kandung yang pernah menginap jenis kanker kelenjar getah bening.
• Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat adanya penyakit autoimun tertentu, seperti AIDS, celiac, dan lain sebagainya.
• Memiliki riwayat terkena penyakit leukimia, hepatitis C, dan sejenisnya.

Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1

Berikut ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 yang biasanya ditemukan, diantaranya:

• Kelelahan terus menerus. Kelelahan setelah beraktivitas atau berolahraga merupakan hal yang normal. Namun, jika kelelahan tidak hilang setelah beristirahat, mungkin menandakan gejala limfoma. Itulah sebabnya, segera ke dokter untuk memastikan.
• Pembengkakan kelenjar getah bening. Limfoma memicu penumpukan sel limfosit di kelenjar getah bening, sehingga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang lunak dan berbentuk bulat, misalnya di bawah ketiak, leher, dan selangkangan.
• Demam dan berkeringat di malam hari. Zat kimia yang dihasilkan oleh sel limfoma berisiko meningkatkan suhu tubuh yang disertai dengan tubuh berkeringat di malam hari.
• Berat badan turun tanpa alasan yang jelas. Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening selanjutnya yaitu berat badan tubuh turun secara drastis. Gejala ini dipicu oleh perkembangan sel kanker yang cepat dan mengambil banyak energi dari tubuh.
• Batuk dan sesak nafas. pembengkakan kelenjar getah bening berisiko menekan paru-paru, saluran udara, atau pembuluh darah, sehingga memicu batuk, sesak nafas, dan nyeri dada. gejala ini umum dialami oleh penderita kanker limfoma Hodgkin dan sebagian limfoma non-Hodgkin.
• Kulit gatal-gatal. Sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan zat kimia sebagai respon alami terhadap sel kanker. Zat tersebut memicu iritasi di saraf, sehingga menimbulkan gatal di kulit, terutama di kaki bagian bawah atau seluruh tubuh.
• Merasa kenyang di perut. Ketika limfoma menyebar hingga ke hati, perut akan membengkak dan kamu merasa kenyang, meski hanya makan sedikit. Jika menyebar ke perut, limfoma menimbulkan ciri-ciri berupa diare, sembelit, sakit perut atau muntah.
• Sakit kepala, pusing, kejang, dan gejala lain. Meski jarang ditemukan, namun jika limfoma menyebar hingga ke otak atau sistem saraf akan memicu sakit kepala, kejang, pusing, dan tangan lemah. Limfoma juga memicu di area tubuh tertentu, tergantung lokasi limfoma menyebar, misalnya jika limfoma menyebar ke tulang akan memicu nyeri di tulang.

Cara Mencegah Kanker Kelenjar Getah Bening 

Nah, buat kita yang sehat dan kondisi kelenjar getah bening kita masih aman, sebaiknya kita harus tetap waspada supaya ciri-ciri kanker kelenjar getah bening tersebut kita alami.

Terapkan pola hidup sehat agar kualitas hidup kita juga lebih terjamin.

Lalu bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat guna mencegah kanker kelenjar getah bening? Berikut ini pola hidup sehat yang bisa kita lakukan, diantaranya:

• Makan makanan yang bergizi

Makanan yang enak belum tentu bergizi lho. Mulailah melihat gizi dalam setiap makanan yang kita konsumsi dibandingkan hanya mementikan rasanya yang sedap.

Makanan bergizi merupakan makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak yang cukup dan memenuhi kebutuhan tubuh. Jangan sampai tubuh kelebihan atau bahkan kekurangan gizi. Gizi yang seimbang bisa kita dapatkan salah satunya dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang juga berguna untuk menjaga imunitas tubuh.

• Olahraga rutin dan jaga berat badan tetap ideal

Berolahraga secara rutin bisa menjadi salah satu cara agar badan kita tetap bugar. Meningkatkan daya tahan tubuh juga sangat penting agar tubuh tidak mudah terserang penyakit, salah satunya penyakit ganas kanker kelenjar getah bening.

Tubuh yang terus bergerak bisa memperlancar metabolisme sekaligus membuat sirkulasi darah semakin lancar.

Tak hanya itu saja, olahraga juga sangat bermanfaat dalam membantu menjaga agar berat badan tetap ideal. Pasalnya, jika terkena obesitas, maka hal tersebut dapat berdampak pada fungsi kekebalan tubuh yang bisa melemah.

• Hindari paparan bahan kimia

Bahan-bahan kimia seperti pestisida dan formaldehyde yang banyak digunakan dalam industri pertanian dan produk-produk rumah tangga bisa meningkatkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening.

Gunakan juga masker, kacamata pelindung, sarung tangan, dan baju pelindung ketika kamu hendak melakukan kontak langsung dengan zat-zat berbahaya tersebut.

Tak hanya itu saja, kamu juga dapat mencoba dengan mengurangi paparan bahan kimia dalam produk rumah tangga dengan membuat ventilasi yang tepat serta sering membuka jendela agar sirkulasi udara di dalam rumah dapat berjalan lancar.

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

Perbedaan Madu Zymuno dengan Produk Lain

Meskipun sama-sama produk madu, namun jangan sampai salah pilih ya!

Berikut ini perbedaan antara Madu Zymuno dan Produk Madu Lain:

• Madu Zymuno

1. Madu Zymuno 100% Herbal dengan 4 kebaikan alam madu asli, daun kelor, daun meniran, dan temulawak
2. Diproduksi di bawah pengawasan ketat dan diolah secara premium, berkualitas, dan dijamin original
3. 100% tanpa efek samping dan tidak menyebabkan ketergantungan
4. Banyak testimoni asli dari pelanggan setia yang pernah mengkonsumsi Zymuno
5. Garansi 4x lipat uang kembali jika produk palsu atau tidak asli
6. Madu Zymuno tersertifikasi lolos uji BPOM dan Halal MUI, dijamin 100% aman untuk dikonsumsi
7. Harga terjangkau dibandingkan dengan produk lain, banyak diskon dan potongan ongkir

• Produk Madu Lain

1. Produk lain hanya 20% – 50% kandungan alami herbalnya, bahkan ada campuran bahan kimia
2. Diproduksi tanpa teknologi dan proses produksi yang seadanya, serta belum terjamin keasliannya.
3. Seringkali menimbulkan efek samping dan menyebabkan ketergantungan setelah mengkonsumsi
4. Sedikit testimoni khasiat produk sehingga kurang terpercaya
5. Produk lain belum tentu ada garansi
6. Masih perlu dipastikan status sertifikasinya sebelum dikonsumsi
7. Harga mahal, sedikit diskon, dan tidak ada potongan ongkir.