Waspadai 9 Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1

Awas Bahaya Kanker Kelenjar Getah Bening

Penting sekali untuk kita mengenali berbagai ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 agar langkah pengobatan dapat segera dilakukan dan peluang untuk sembuh juga semakin besar.

Pasalnya, jenis kanker ganas yang satu ini diketahui memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi apabila segera ditangani sejak dini.

FYI, kanker kelenjar getah bening atau limfoma termasuk dalam golongan penyakit yang paling ditakuti karena sangat membahayakan nyawa penderitanya. Penderita kanker kelenjar getah bening di dunia pun selalu meningkat setiap tahunnya.

Namun, dengan penanganan yang tepat dan cepat, jenis kanker kelenjar getah bening ini bukannya tidak mungkin disembuhkan. Itulah sebabnya, penting untuk mengetahui gejala kanker kelenjar getah bening agar lebih waspada dan tidak terlambat menjalani pengobatan.

 

Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening?

Kanker kelenjar getah bening merupakan kanker pada sel darah putih dalam sistem limfatik. Jenis kanker ini berbeda dengan kanker darah atau leukimia yang tumbuh pada sel pembentuk darah putih di sumsum tulang.

Kelenjar getah bening juga termasuk organ kecil yang bentuknya menyerupai biji kacang di dalam tubuh. Organ ini berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan sel darah yang membantu melawan penyakit.

Tak hanya itu saja, kelenjar getah bening juga bertugas membuang limbah sel dari cairan limfatik dan menyimpan limfosit (sel darah putih). Kelenjar ini termasuk dalam bagian sistem limfatik, sehingga kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh seperti, seperti di leher, ketiak, perut, dan selangkangan.

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening tergolong langka. Hanya saja, penyakit ini merupakan jenis kanker darah yang paling sering terjadi, dibandingkan kanker multiple myeloma dan leukemia.

Limfosit yang ganas (sel limfoma) dapat bersatu menjadi kelenjar getah bening tunggal atau dapat menyebar di berbagai organ tubuh, termasuk limpa, sumsum tulang belakang, darah, maupun organ tubuh lainnya.

Kanker kelenjar getah bening terdiri dari berbagai jenis dengan gejala dan pengobatan yang berbeda. Namun, ada dua jenis limfoma yang paling sering ditemukan, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Perbedaan limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin terletak pada keberadaan sel spesifik dalam sel kanker limfosit yang disebut sel Reed-Sternberg.

Jika terdapat sel Reed-Sternberg dalam tubuh pasien, maka pasien didiagnosis limfoma Hodgkin. Sedangkan jika ditemukan sel Reed-Sternberg, pasien didiagnosis limfoma Non-Hodgkin.

 

Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening

Kanker kelenjar getah bening terjadi ketika sel limfosit mengembangkan mutasi genetik. Mutasi tersebut menyebabkan sel limfosit berkembang biak dengan cepat.

Mutasi genetik juga memungkinkan sel limfosit abnormal untuk tetap hidup ketika sel normal lainnya mati. Kondisi ini menyebabkan terlalu banyak sel limfosit yang abnormal di kelenjar getah bening, sehingga terjadi pembengkakan.

Hampir sama seperti kasus kanker lainnya, sebagian besar mutasi genetik yang menyebabkan limfoma terjadi secara spontan tanpa diketahui pasti penyebabnya.

Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kelenjar getah bening berdasarkan jenisnya, diantaranya:

  • Limfoma Hodgkin

Limfoma Hodgkin disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfatik. Sel kanker berawal dari mutasi pada sel, sehingga berkembang secara tidak terkendali.

Limfoma Hodgkin memiliki faktor risiko lebih tinggi pada kondisi seperti:

  • Sebagian besar kasus limfoma Hodgkin terjadi pada penderita berusia 20 sampai 40 tahun atau di atas 50 tahun. Meski jarang, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak.
  • Risiko menderita limfoma Hodgkin meningkat pada jenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab dari kejadian ini.
  • Riwayat keluarga kandung yang menderita limfoma Hodgkin.
  • Menderita infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang dapat menyebabkan mononukleosis.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita penyakit autoimun, pasien dengan kemoterapi, dan penderita penyakit HIV/AIDS.

 

  • Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma Non-Hodgkin terjadi ketika tubuh membuat terlalu banyak limfosit. Limfosit yang berlebihan dapat menumpuk pada kelenjar getah bening, kemudian membengkak dan membentuk tumor ganas yang mempengaruhi sel-sel di sekitarnya. 

Limfoma Non-Hodgkin yang berkembang dengan cepat diketahui berhubungan dengan infeksi HTLV-1 (human T-cell lymphotropic virus type 1), yaitu suatu retrovirus yang fungsinya menyerupai HIV penyakit AIDS.

Tak hanya itu saja, limfoma Non-Hodgkin juga memiliki faktor risiko lebih tinggi pada berbagai kondisi seperti:

  • Sebagian besar kasus limfoma non-Hodgkin terjadi pada penderita berusia 60 tahun ke atas. Namun, pada beberapa jenis kasus kanker ini juga bisa terjadi pada usia muda.
  • RIsiko menderita limfoma non-Hodgkin meningkat pada jenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Tidak diketahui pasti dari kejadian ini.
  • Memiliki riwayat sering terpapar bahan kimia beracun dan obat tertentu, seperti benzene, pestisida, dan herbisida.
  • Memiliki riwayat penyakit leukimia, infeksi bakteri Helicobacter pylori, infeksi virus herpes, virus hepatitis C atau virus Epstein-Barr (EBV).
  • Keadaan obesitas (kelebihan berat badan).
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada pasien penerima transplantasi organ yang mengkonsumsi imunosupresan, pasien dengan kemoterapi, dan penderita HIV/AIDS.
  • Penggunaan obat-obat tertentu seperti fenitoin, digoxin, dan antagonis TNF dikaitkan dengan limfoma non-Hodgkin.

 

Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1

Berikut ini beberapa ciri-ciri yang perlu diwaspadai dapat berpotensi sebagai kanker kelenjar getah bening stadium 1, diantaranya:

  • Nyeri dan Pembengkakan

Nyeri dan pembengkakan pada kelenjar getah bening merupakan ciri umum kanker kelenjar getah bening stadium 1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening biasanya berbentuk bulat, terasa lunak, bisa bergerak saat disentuh, dan tidak terasa sakit.

 

  • Demam Tanpa Infeksi

Demam yang terjadi secara terus menerus tanpa adanya gejala infeksi lain, bisa menjadi salah satu ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1. Gejala ini biasanya disertai dengan suhu tubuh yang terus meningkat hingga ke 38°C.

 

  • Berkeringat pada Malam Hari

Berkeringat pada malam hari juga bisa menjadi salah satu ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1. gejala ini biasanya disertai dengan demam dan kedinginan yang menggigil.

 

  • Berat Badan Menurun

Ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 juga bisa ditandai dengan hilangnya berat badan menurun. Kondisi ini bisa terjadi karena sel limfoma akan menghabiskan sumber energi di dalam tubuh.

Tak hanya itu saja, tubuh pun akan menggunakan banyak energi untuk menyingkirkan sel-sel kanker.

 

  • Gatal yang Tidak Biasa

Kanker kelenjar getah bening stadium 1 juga bisa ditandai dengan adanya gatal yang tidak biasa di beberapa bagian tubuh, seperti di leher, tangan, dan punggung. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh melepaskan zat kimia sebagai reaksi terhadap sel kanker.

 

  • Merasa Lelah dan Kekurangan Energi

Salah satu fungsi kelenjar getah bening ayitu memproduksi dan menyimpan sel darah yang membantu melawan penyakit dan infeksi.

Jika organ ini mengalami gangguan, maka seseorang mungkin akan mudah lelah dan merasa kekurangan energi.

 

  • Batuk dan Sesak Nafas

Batuk sesak nafas, bahkan hingga rasa nyeri di bagian dada bisa timbul sebagai ciri kanker getah bening stadium 1. 

Hal tersebut karena adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening yang menekan saluran udara, paru-paru atau pembuluh darah, sehingga menimbulkan gejala tersebut.

 

  • Selalu Merasa Kenyang

Kanker kelenjar getah bening juga bisa berkembang di perut dan sistem limfatik di hati atau limpa. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan limpa dan timbul rasa sakit di bagian tulang rusuk sisi kiri, kembung, dan terasa seperti kenyang meski hanya mengkonsumsi sedikit makanan.

 

  • Pusing, Sakit Kepala, Kejang, dan Gejala Lain

Ada beberapa ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 yang mungkin terjadi, meskipun masih sangat jarang ditemui. Gejala tersebut yaitu berupa kejang, pusing, sakit kepala, kaki dan lengan terasa lemah. Kondisi ini umumnya terjadi jika limfoma telah menyebar ke otak atau sistem saraf.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh para ahli terpercaya sehingga dapat memberikan berbagai khasiat, seperti mengobati benjolan yang ada pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1

Madu Zymuno sudah terbukti 3x lebih ampuh dalam membantu mengobati benjolan, bahkan untuk gejala yang sudah menahun.

 

Komposisi Madu Zymuno

Madu Zymuno dijamin berkualitas tinggi dan aman dikonsumsi dan sudah terdaftar dalam BPOM. Madu herbal ini juga menggunakan bahan herbal alami dan pilihan, diantaranya seperti:

  • Madu Asli

Madu mengandung zat anti-tumor yaitu flavonoid, asam folat, asam amino, protein, dan enzim. Zat tersebut berkhasiat sebagai anti-inflamasi untuk mengobati benjolan dan peradangan kronis penyebab sel tumor.

  • Daun Meniran

Daun meniran kaya akan kandungan antioksidan yang berkhasiat meningkatkan fungsi vitamin dan mineral, sehingga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, mencegah infeksi bakteri dan virus, serta mengobati pembengkakan dan benjolan.

Tak hanya itu saja, daun meniran juga dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor dengan bertindak sebagai sel mati sehingga tidak akan memicu munculnya sel tumor baru.

  • Daun Kelor

Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, 9 asam amino esensial, dan garam mineral yang berkhasiat melawan radikal bebas dalam tubuh.

Senyawa alami yang ada di dalam daun kelor yaitu allasea monosakarida berkhasiat untuk menghentikan siklus sel tumor pada tahap awal.

  • Temulawak

Temulawak memiliki dua kandungan utama yaitu kurkumin dan xanthorrhizol yang berkhasiat mengobati peradangan, pembengkakan dan benjolan, menekan induksi bintik tumor, serta meningkatkan imunitas tubuh.

 

Zymuno Sangat Direkomendasikan Untuk Siapapun yang Mengalami Masalah Kesehatan

  • Mengalami masalah benjolan pada tangan, leher, ketiak, dan pada payudara yang tak kunjung sembuh.
  • Benjolan muncul kembali setelah operasi.
  • Munculnya benjolan disertai rasa nyeri, demam, lemas, dan penurunan berat badan.
  • Menderita kista dan tiroid
  • Sudah mencoba berbagai macam obat penyembuh benjolan namun masih belum ada perubahan.
  • Sudah coba terapi dan berobat kemana-mana, namun belum sembuh juga
  • Bingung mencari obat yang terbukti ampuh mengobati benjolan.

 

Aturan Minum Zymuno

ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1

Madu Zymuno aman dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Adapun aturan minumnya yaitu:

  • Kocok dahulu sebelum diminum
  • Diminum 2x sehari sebanyak 2 sendok makan
  • Diminum setelah makan

 

Note : kondisi khusus (diabetes/kadar gula darah tinggi), diminum 1x sehari sebanyak 1 sendok makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?