8 Ciri-Ciri Kista Ovarium yang Kerap Tidak Disadari Wanita

Jangan Takut, Kenali Ciri-Ciri Kista Ovarium

Banyak orang yang masih takut ketika mendengar tentang kista ovarium karena sering dikaitkan dengan kanker ovarium. Padahal tidak semua kista ovarium berpotensi menjadi ganas atau sel kanker. Melalui penanganan yang tepat, kista ovarium dapat diatasi dan dicegah agar tidak semakin parah.

Kista ovarium biasanya tidak berbahaya dan bisa dihilangkan dengan sendirinya. Hal yang membuat kista ovarium berbahaya yaitu ketika pecah, berukuran besar atau menghalangi suplai darah ke ovarium. Tak hanya itu saja, kista ovarium yang tidak terdeteksi dan tidak terobati sejak dini juga bisa berkembang menjadi ganas atau kanker.

 

Apa Itu Kista Ovarium?

Kista ovarium merupakan sebuah kondisi di mana kantong berisi cairan yang muncul pada indung telur atau ovarium. Kista ini umumnya muncul selama wanita mengalami masa subur atau menstruasi.

Setiap wanita memiliki dua buah ovarium, masing-masing di sebelah kanan dan kiri rahim. Organ tubuh yang berukuran sebesar biji kenari tersebut menjadi bagian dari sistem reproduksi wanita.

Ovarium memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat untuk menghasilkan sel telur setiap bulan ( dimulai dari masa pubertas hingga memasuki menopause), dan menghasilkan hormon estrogen serta hormon progesteron.

Fungsi ovarium sangat mungkin mengalami gangguan. salah satu yang sering terjadi yaitu kista. 

 

Kista dapat terbentuk dari jaringan membran dan berisi zat-zat tertentu, seperti cairan , zat semi solid, nanah, udara atau rambut. Kista dapat muncul di bawah permukaan kulit atau juga bisa tumbuh di jaringan organ dalam tubuh, seperti di ovarium atau indung telur.

Kista dapat juga bersifat ganas atau kanker. Umumnya kista akan membesar dengan lambat dan tidak menimbulkan nyeri. Namun ada juga kista yang menimbulkan nyeri ketika ukurannya semakin membesar dan menekan organ disekitarnya, bahkan bisa menimbulkan infeksi, pecah, atau tumbuh di bagian tubuh yang sensitif.

 

Gejala Kista Ovarium

Ketika kista ovarium masih berukuran kecil, biasanya penderita tidak akan merasakan adanya gejala yang berarti. Setelah ukuran kista mulai membesar, gejala baru akan muncul dan terasa. Hal tersebut disebabkan karena kista bisa menghambat pasokan darah yang menuju ke ovarium.

Adapun gejala kista ovarium yang biasanya muncul, diantaranya:

  • Rasa sakit atau nyeri

Rasa sakit atau nyeri biasanya akan muncul di area bawah perut. Tingkatnya bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

Selain itu, rasa nyeri juga bisa hilang dan muncul kembali serta bisa terjadi baik di sisi kanan maupun sisi kiri. Rasa nyeri juga muncul ketika pengidap melakukan hubungan intim.

 

  • Perubahan menstruasi

Selama periode menstruasi, pengidap kista ovarium bisa mengalami menstruasi dengan pendarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari kondisi normal. Selain itu, siklus menstruasi juga bisa menjadi tidak teratur.

 

  • Masalah pencernaan

Pengidap kista ovarium sering merasa sangat kenyang meskipun baru makan sedikit dan mengalami perut kembung. Tak hanya itu saja, gejala gangguan pencernaan lain yang mungkin terjadi termasuk mengalami kesulitan buang air besar dan menjadi lebih sering buang air kecil.

 

Ciri-Ciri Kista Ovarium

Adapun beberapa ciri-ciri kista yang biasa dialami oleh wanita, diantaranya:

  • Nyeri pada tulang panggul.
  • Sakit saat berhubungan intim.
  • Kesulitan mengosongkan isi perut.
  • Sering merasa ingin buang air kecil.
  • Haid berat, haid tidak teratur, atau haid lebih sering dari biasanya.
  • Perut kembung dan bengkak.
  • Sering merasa kenyang meski hanya makan sedikit.
  • Kesulitan hamil (meski kesuburan biasanya tidak dipengaruhi oleh kista ovarium).

 

Jika kamu mengalami sejumlah ciri-ciri kista ovarium tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter ahli agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Meskipun tidak dapat dicegah, dengan melakukan rutin ke dokter bisa menjadi salah satu cara untuk mendeteksi dini jika terdapat kista di ovarium. Pastikan juga siklus menstruasi bila melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala tidak biasa saat menstruasi.

 

Faktor Risiko Kista Ovarium

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kista ovarium, diantaranya:

  • Kelainan hormon.
  • Efek samping obat-obatan, misalnya pil KB atau terapi pengganti hormon.
  • Penyakit tertentu, seperti endometriosis dan infeksi atau radang panggul.
  • Riwayat kista ovarium sebelumnya.
  • Riwayat operasi pada ovarium.

 

Pada beberapa kasus tertentu, kista ovarium jinak bisa berpotensi menjadi kanker ovarium. Kondisi ini terjadi pada wanita yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti:

  • Berusia di atas 50 tahun atau telah menopause.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kanker ovarium, kanker payudara atau kanker usus besar.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Menjalani terapi hormon setelah menopause.
  • Merokok.
  • Mengkonsumsi obat untuk meningkatkan kesuburan, misalnya terapi hormon.

 

Cara Mendeteksi Kista Ovarium

Untuk mendeteksi kista ovarium, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan USG merupakan salah satu langkah utama dalam mendiagnosis kista ovarium. Melalui USG, dokter dapat melihat ukuran, bentuk, dan lokasi kista serta meninjau apakah kista berisi jaringan padat atau cairan.

Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memantau perkembangan kista ovarium dan memandu dokter ketika hendak melakukan pemeriksaan biopsi pada ovarium.

 

  • Biopsi

Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan ovarium untuk diperiksa di laboratorium. Tujuannya yaitu untuk menentukan apakah kista bersifat jinak atau berpotensi menjadi ganas.

 

  • Tes Darah

Dokter juga akan melakukan tes darah jika hasil USG atau biopsi menunjukkan bahwa kista berpotensi menjadi ganas atau memiliki ciri kanker ovarium.

Salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan melalui tes ini yaitu pemeriksaan protein CA-125, seperti kanker ovarium, penyakit radang panggul, endometriosis, atau fibroid rahim.

 

  • Laparoskopi

Melalui sebuah sayatan kecil, dokter akan memasukkan alat laparoskop, yaitu berupa selang yang ujungnya dilengkapi lampu dan kamera. Melalui laparoskopi, dokter akan dapat melihat langsung rongga panggul dan organ-organ reproduksi untuk mendeteksi adanya kelainan.

 

Umumnya, kista ovarium akan ditangani secara medis jika ukurannya besar, menimbulkan nyeri, menyebabkan sering buang air kecil atau membuat siklus menstruasi menjadi terganggu.

Apabila kamu merasakan gejala, ciri, dan faktor risiko dari kista ovarium tersebut, maka ada baiknya jika segera memeriksakan diri ke dokter ahli, Melalui pemeriksaan dan penanganan dini, dokter akan memastikan jenis kista yang kamu alami dan mengatasinya agar tidak berkembang menjadi kanker ovarium

 

Pengobatan Kista Ovarium

Kista biasanya akan menghilang dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan khusus. Langkah pengobatan yang dilakukan bergantung pada jenis dan ukuran kista serta usia pengidapnya.

Adapun beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya:

  • Pemantauan Secara Berkala

Pemantauan secara berkala dilakukan apabila kista masih berukuran kecil dan tidak menunjukkan adanya gejala.

Pemantauan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan USG beberapa minggu atau bulan setelah diagnosis adanya kista, guna mengetahui apakah kista tersebut sudah hilang atau masih ada.

Tak hanya itu saja, pada wanita yang telah mengalami pasca menopause, pemeriksaan USG dan pemeriksaan darah perlu dilakukan setiap 4 bulan. Hal tersebut karena pengidap lebih berisiko mengalami kanker ovarium.

 

  • Mengkonsumsi Pil KB

Dokter bisa meresepkan pil KB guna mencegah kista tersebut muncul kembali. Meskipun demikian, mengkonsumsi pil KB tidak bisa mengecilkan ukuran kista yang sudah ada.

 

  • Prosedur Operasi

Tindakan pembedahan dilakukan apabila ukuran kista terus membesar, masih ada setelah lebih dari 3 periode menstruasi atau menimbulkan rasa nyeri.

Prosedur bedah dilakukan dengan tujuan untuk pengangkatan kista. Namun, untuk kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan turut mengangkat ovarium.

Operasi pengangkatan kista dengan ukuran kecil dilakukan dengan metode laparoskopi, yaitu membuat sayatan kecil dibantu oleh alat laparoskop. Alat tersebut berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera.

Namun, kista dengan ukuran lebih besar atau bersifat ganas, dokter akan melakukan prosedur pembedahan perut terbuka atau laparotomi.

Semua tindakan operasi pastinya memiliki risiko. Komplikasi yang mungkin terjadi setelah tindakan operasi kista ovarium seperti infeksi pada daerah operasi yang ditandai dengan pendarahan, perut terasa sakit atau membengkak, demam, dan keputihan berwarna gelap serta berbau busuk.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

ciri kista ovarium

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

 

Perbedaan Madu Zymuno dengan Produk Lain

ciri kista ovarium

Meskipun sama-sama produk madu, namun jangan sampai salah pilih ya!

Berikut ini perbedaan antara Madu Zymuno dan Produk Madu Lain:

  • Madu Zymuno
  1. Madu Zymuno 100% Herbal dengan 4 kebaikan alam madu asli, daun kelor, daun meniran, dan temulawak
  2. Diproduksi di bawah pengawasan ketat dan diolah secara premium, berkualitas, dan dijamin original
  3. 100% tanpa efek samping dan tidak menyebabkan ketergantungan
  4. Banyak testimoni asli dari pelanggan setia yang pernah mengkonsumsi Zymuno
  5. Garansi 4x lipat uang kembali jika produk palsu atau tidak asli
  6. Madu Zymuno tersertifikasi lolos uji BPOM dan Halal MUI, dijamin 100% aman untuk dikonsumsi
  7. Harga terjangkau dibandingkan dengan produk lain, banyak diskon dan potongan ongkir

 

  • Produk Madu Lain
  1. Produk lain hanya 20% – 50% kandungan alami herbalnya, bahkan ada campuran bahan kimia
  2. Diproduksi tanpa teknologi dan proses produksi yang seadanya, serta belum terjamin keasliannya.
  3. Seringkali menimbulkan efek samping dan menyebabkan ketergantungan setelah mengkonsumsi
  4. Sedikit testimoni khasiat produk sehingga kurang terpercaya
  5. Produk lain belum tentu ada garansi
  6. Masih perlu dipastikan status sertifikasinya sebelum dikonsumsi
  7. Harga mahal, sedikit diskon, dan tidak ada potongan ongkir.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?