Mengenal Kista Bartholin dan 6 Cara Pengobatannya

kista bartholin

Kista Bartholin

Mungkin bagi sebagian orang, penyakit yang satu ini masih terdengar asing. 

Kista Bartholin atau bartholin’s cyst merupakan penyakit yang terletak di sekitar area kelamin dengan berupa benjolan berisi cairan akibat tersumbatnya kelenjar Bartholin.

Kista Bartholin umumnya berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit bagi penderitanya. Hanya saja, jika cairan yang ada di dalam Kista Bartholin terinfeksi, maka akan terjadi abses atau penumpukan nanah.

Bartholin sendiri merupakan kelenjar yang terletak di sisi kanan atau sisi kiri bibir vagina. Kelenjar ini berukuran kecil, jadi tidak mudah terdeteksi langsung oleh tangan atau mata.

Kelenjar Bartholin berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berperan sebagai pelumas saat berhubungan seksual.

Bartholin juga merupakan sepasang kelenjar berukuran 0,5 cm yang terletak di bibir vagina pada posisi jam 4 dan jam 8. 

 

Penyebab Kista Bartholin

Kista Bartholin disebabkan oleh penyumbatan pada saluran kelenjar Bartholin. Ketika saluran tersumbat, cairan akan tertampung di dalam saluran atau kembali masuk ke dalam kelenjar. Jika hal itu dibiarkan, maka akan menyebabkan saluran kelenjar bengkak dan membentuk kista.

Belum dapat diketahui pasti apa sebenarnya penyebab tersumbatnya saluran kelenjar Bartholin. Namun, pada kondisi tertentu seperti luka, cedera, iritasi yang berulang, dan operasi pada vagina dapat meningkatkan risiko tersumbatnya kelenjar Bartholin.

 

Pada beberapa kasus, kista Bartholin juga berkaitan dengan infeksi menular seksual, seperti gonore dan chlamydia. Tak hanya itu saja, infeksi Escherichia coii juga sering dikaitkan dengan munculnya kista Bartholin.

Kista Bartholin memiliki kemungkinan terjadi pada semua kelompok usia. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang berusia antara 20-30 tahun yang aktif secara seksual.

Kista ini jarang terjadi pada wanita yang telah menopause karena kelenjar Bartholin telah menyusut.

 

Gejala Kista Bartholin

Kista Bartholin jarang menimbulkan gejala. Gejala baru akan muncul jika ukuran kista telah cukup besar. Hanya saja, secara umum sumbatan pada kelenjar Bartholin dapat menimbulkan beberapa gejala tertentu:

  • Benjolan kecil yang tidak terasa sakit dan umumnya terjadi hanya pada salah satu bibir vagina.
  • Kemerahan dan pembengkakan di sisi bibir vagina.
  • Rasa tidak nyaman ketika berjalan, duduk, atau berhubungan seksual.

 

Jika kista mengalami infeksi dan berkembang menjadi abses, maka akan muncul beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Benjolan terasa nyeri dan lunak
  • Vagina terlihat membengkak
  • Keluar nanah pada benjolan
  • Demam

 

Kapan Harus ke Dokter?

Khawatir dengan kondisimu? Yuk segera konsultasikan ke dokter spesialis yang ahli dalam menangani kasus ini.

Lakukanlah pemeriksaan ke dokter jika timbul benjolan di sekitar vagina. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab benjolan dan mendeteksi sedini mungkin jika ada kondisi yang lebih serius.

Segera ke dokter jika benjolan tersebut timbul saat kamu berusia lebih dari 40 tahun. Meskipun kasus ini cukup langka, namun kondisi ini juga dapat menandakan penyakit atau keadaan lainnya yang lebih serius, seperti kanker.

Perlu kamu ketahui bahwa Kista Bartholin bisa saja kambuh sewaktu-waktu. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala kista yang dirasakan muncul kembali meskipun sudah pernah dinyatakan sembuh.

 

Diagnosis Kista Bartholin

Saat hendak mendiagnosa, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tindakan lain seperti pemeriksaan fisik, terutama di bagian panggul dan vagina guna melihat kista secara langsung. Umumnya, kista hanya terjadi pada salah satu sisi vagina saja, sementara sisi lainnya tetap berukuran normal.

Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini, seperti:

  • Usap (swab) vagina, untuk mendeteksi infeksi menular seksual dengan mengambil dan meneliti sampel cairan dari kista atau leher rahim (serviks)
  • Biopsi, untuk mendeteksi sel-sel abnormal, termasuk sel kanker dengan mengambil sampel jaringan kelenjar Bartholin.

 

Pengobatan Kista Bartholin

Pengobatan Kista Bartholin dapat disesuaikan dengan ukuran kista dan gejala yang muncul. Kista kecil yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak memerlukan penanganan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Justru sebaliknya, kista membutuhkan pengobatan lebih lanjut jika menimbulkan gejala atau mengalami infeksi dan berkembang menjadi abses.

Berikut ini beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan, diantaranya:

  • Berendam di air hangat atau sitz bath

Pada tahap awal, dokter akan menganjurkan pasien untuk berendam di dalam air hangat setinggi panggul atau sitz bath selama 3-4 hari. Cara ini dapat dilakukan untuk membantu meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman di organ intim dan terkadang dapat mengatasi kista yang masih berukuran kecil.

Sitz bath juga dapat dilakukan secara mandiri di rumah lho.

 

  • Obat-obatan

Obat pereda nyeri seperti paracetamol dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit. Tak hanya itu saja, dokter juga biasanya akan memberikan resep obat antibiotik untuk meredakan infeksi yang menyebabkan timbulnya abses pada kista.

Antibiotik juga dapat digunakan jika infeksi menyebar ke kulit atau jaringan di sekitar abses atau ketika penderita mengalami infeksi menular seksual.

 

  • Operasi insisi dan drainase

Operasi insisi dan drainase perlu dilakukan jika ukuran kista cukup besar, terlebih lagi jika sudah terjadi infeksi. Operasi dapat dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil (insisi) pada kista agar cairan nanah di dalamnya dapat keluar.

 

  • Pemasangan kateter

Pemasangan selang dengan balon kateter dilakukan untuk mengeluarkan cairan nanah. Pada tindakan ini, sayatan kecil dibuat untuk memasukan kateter ke dalam kista. Kemudian balon dikembangkan untuk menjaga agar kateter tidak lepas dan dapat bertahan selama 2-6 minggu.

 

  • Marsupialisasi kista

Langkah ini dilakukan dengan membuat sayatan pada kista untuk mengeluarkan cairan nanah. Setelah itu, dokter akan menjahit ujung irisan pada kulit di sekitarnya agar kista tetap terbuka secara permanen.

Marsupialisasi kista dapat dikombinasikan dengan pemasangan kateter.

 

  • Pengangkatan kelenjar Bartholin

Prosedur ini dilakukan jika cara pengobatan lainnya tidak berhasil. Operasi dilakukan dengan mengangkat seluruh kelenjar Bartholin.

Selama proses penyembuhan pasien penting sekali untuk menjaga kebersihan area kista sesuai dengan anjuran dokter. Sebaiknya hindari juga aktivitas seksual selama proses penyembuhan. Selain itu, gunakan pembalut selama kateter masih terpasang karena nanah akan terus mengalir seiring dengan hilangnya infeksi.

 

Komplikasi Kista Bartholin

Komplikasi yang mungkin disebabkan oleh kista BArtholin adalah kambuhnya kista atau infeksi. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka infeksi akan masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan sepsis. Meskipun begitu, kasus tersebut masih sangat jarang sekali terjadi.

 

Pencegahan Kista Bartholin

Mengingat penyebabnya belum diketahui secara pasti, kista Bartholin sangat sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya abses atau infeksi pada kista, diantaranya:

  • Jaga kebersihan organ intim dan biasakan untuk membersihkan organ intim dari arah depan ke belakang.
  • Hindari memakai pakaian dalam dan celana yang terlalu ketat atau berbahan kasar.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim untuk mencegah infeksi menular seksual.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

 

Manfaat Madu Zymuno

Zymuno sudah teruji BPOM dan MUI dan sangat direkomendasikan untuk kamu yang mengalami masalah kesehatan. Adapun manfaat madu herbal Zymuno antara lain:

  • 3x lebih ampuh mengobati benjolan pada tubuh
  • Mengobati peradangan kronis
  • Mengatasi bengkak kelenjar getah bening
  • Mengatasi kista
  • Mengobati tiroid dan lipoma
  • Mengatasi tumor jinak
  • Memperlambat berkembangnya sel tumor
  • Membantu melancarkan haid pada wanita
  • Membantu terapi tumor dan kanker
  • Meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?