Kenali Bahaya Kista Gigi, Begini 2 Cara Pengobatannya!

Awas Penyakit Kista Gigi!

Kista gigi merupakan terbentuknya kantong berisi cairan di sekitar gigi dan gusi. Kista gigi biasanya disebabkan oleh infeksi pada akar gigi yang mati. Meskipun tidak selalu berbahaya, kista gigi terkadang bisa muncul disertai radang dan infeksi pada gigi dan gusi.

Kista gigi sering kali tidak bergejala, sehingga baru akan diketahui setelah penderitanya melakukan pemeriksaan gigi atau foto Rontgen pada susunan gigi dan tulang rahang. Penanganan kista gigi perlu segera dilakukan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan gigi lainnya.

 

Seputar Kista Gigi

Kista gigi biasanya terbentuk di ujung akar gigi, namun tak jarang juga bisa muncul di gusi. Kista gigi dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi dan tidak dapat hilang dengan sendirinya.

Umumnya, hanya satu kista gigi yang terbentuk, namun ada beberapa kondisi ketika kista gigi bisa muncul lebih dari satu.

Adapun beberapa penyebab munculnya kista gigi, diantaranya:

  • Infeksi gigi yang tidak terobati, sehingga jaringan gigi membusuk dan mati.
  • Kelainan pada pertumbuhan gigi, misalnya posis gigi tumbuh miring di dalam gusi.
  • Gigi tertinggal di dalam gusi atau impaksi gigi.
  • Faktor genetik, tetapi jarang sekali terjadi.

 

Untuk dapat mengetahui penyebab kista gigi yang kamu alami, maka diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter gigi. Untuk dapat mendiagnosis kista gigi atau kondisi lain yang menyertainya, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, misalnya saja seperti foto Rontgen pada gigi.

Kista gigi berbeda dengan abses gigi. Abses gigi biasanya ditandai dengan adanya infeksi yang menyebabkan terbentuknya nanah di sekitar gigi dan gusi. Gejala abses gigi dapat berupa sakit gigi, pembengkakan pada gusi, dan sulit untuk membuka mulut.

Sementara pada kista gigi, tidak selalu menyebabkan infeksi. Kista gigi juga dapat tumbuh perlahan selama kurun waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala apapun.

 

Apakah Kista Gigi Umum Terjadi?

Sifatnya yang kurang simptomatik atau menimbulkan gejala yang mudah disadari, membuat kista gigi baru akan dirasakan penderitanya apabila sudah terjadi infeksi. Tak hanya itu saja, kista cenderung memiliki pertumbuhan yang lambat.

Umumnya, kista gigi yang berukuran kecil dapat diatasi dengan penggunaan obat anti-inflamasi guna mencegah peradangan dan antibiotik untuk mengatasi bakteri apabila sudah terjadi infeksi. Hal tersebut karena kista kecil dapat menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan yang serius.

Sedangkan untuk menghilangkan kista gigi secara permanen, maka kista perlu diangkat melalui prosedur bedah yang penanganannya dilakukan langsung oleh dokter. Jika kamu menemukan rasa tidak nyaman dan pembengkakan dalam rongga mulut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

 

Tanda-Tanda dan Gejala Kista Gigi

Sama dengan jenis kista yang menyerang tubuh lainnya, kista gigi tidak menimbulkan tanda-tanda atau gejala yang berarti bahkan rasa sakit bagi penderitanya.

Kista tumbuh dengan lambat, sehingga penderitanya mungkin baru akan menyadari keberadaannya ketika ukuran kista yang sudah relatif besar dan terjadi infeksi.

Meskipun begitu, terdapat beberapa tanda-tanda dan gejala kista gigi yang patut kamu waspadai pada rongga mulut, diantaranya:

  • Gigi sensitif
  • Gigi longgar
  • Gigi berubah posisi sehingga muncul celah antar gigi
  • Gusi bengkak pada area tertentu
  • Rasa nyeri dan ketidaknyamanan saat menyentuh bagian gusi
  • Mati rasa pada wajah dikarenakan kista dapat menekan saraf

 

Secara umum, gejala-gejala tersebut hampir mirip dengan simtom pada abses gigi, namun tetap saja keduanya memiliki perbedaan. Untuk awam, mungkin akan sedikit kebingungan membedakan antara kista dan abses gigi.

Abses gigi memiliki gejala utama berupa rasa sakit yang intens. Hal ini diikuti dengan peradangan dan pembengkakan gusi, demam, kelelahan, rasa anyir, dan bau mulut tak sedap.

Nyeri akibat abses juga dapat terjadi dan muncul secara tiba-tiba, kemudian akan meningkat lebih intens selama berjam-jam atau berhari-hari. Rasa sakit bisa menjalar ke leher, rahang, dan telinga jika tidak mendapatkan penanganan, misalnya dengan prosedur perawatan saluran akar gigi, (root canal treatment) atau cabut gigi yang terinfeksi.

Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan kista gigi yang tidak selalu menyebabkan infeksi, sehingga tidak bergejala sama sekali. Kista dapat tumbuh selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum akhirnya kamu sadari.

 

Penyebab Kista Gigi

Jika kamu memiliki kista yang terinfeksi, ada kemungkinan besar akan timbul peradangan, pembengkakan, dan rasa sakit di sekitar area kista tumbuh. Namun, jika kista tersebut tidak mengalami infeksi, kamu mungkin tidak akan merasakan tanda dan gejala yang jelas. Kista akan tumbuh secara perlahan dalam hitungan bulan atau tahun, hingga cukup besar untuk dilihat dan dirasakan.

Terdapat beberapa alasan kenapa kista gigi dapat berkembang di dalam rongga mulut, diantaranya:

  • Kelainan pertumbuhan gigi dalam mulut, misalnya gigi tumbuh miring dalam gusi.
  • Kegagalan setelah mengikuti prosedur perawatan saluran akar gigi (root canal).
  • Faktor genetik, seperti sindrom Gorlin, hanya saja hal ini masih sangat jarang terjadi.
  • Impaksi gigi bungsu atau gigi yang gagal tumbuh dan tertanam pada gusi. Kondisi ini jadi penyebab umum kista dentigerous yang terbentuk di sekitar mahkota gigi.
  • Trauma, infeksi, dan perawatan yang tidak sesuai dengan anjuran yang menyebabkan gigi mati.

 

Pengobatan Kista Gigi

Berikut ini beberapa langkah-langkah penanganan penyakit kista gigi yang dapat dilakukan dokter gigi, diantaranya:

 

  • Penggunaan Obat-Obatan

Kista gigi yang berukuran sangat kecil dapat diobati dengan mengkonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik dan antinyeri. Antibiotik digunakan untuk kista gigi yang disertai infeksi, sedangkan antinyeri digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh kista gigi.

 

  • Operasi

Jika kista gigi tidak dapat diatasi dengan antibiotik dan antinyeri, maka dokter akan menyarankan untuk segera melakukan operasi pengangkatan kista. Tak hanya mengangkat kista saja, operasi ini juga bertujuan untuk memperbaiki jaringan yang terganggu akibat adanya kista dan mencegah munculnya kista di area gigi lainnya.

Meskipun dapat diobati, namun penyakit kista gigi sebaiknya dicegah dengan menjaga kebersihan dan merawat gigi dengan benar. Hal ini juga termasuk menyikat gigi secara rutin dengan menggunakan pasta gigi, setidaknya dua kali sehari, menggunakan benang gigi setidaknya satu kali sehari, serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat merusak gigi.

Tak hanya itu saja, periksakan kesehatan gigi dan mulut kamu secara rutin ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali. Apabila, dibiarkan terlalu lama, kista gigi bisa menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah. Itulah sebabnya, semakin cepat kista gigi terdeteksi, semakin baik pula peluang sembuhnya.

 

Kapan Harus Ke Dokter?

JIka kamu menyadari ada kondisi abnormal pada gigi dan gusi, serta timbul gejala kista gigi, sebaiknya segera mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, guna melakukan diagnosis dan menentukan metode perawatan yang sesuai.

Tak hanya itu saja, kista gigi umumnya cukup sulit diamati dengan pemeriksaan yang bisa kamu lakukan secara mandiri. Perlu dilakukan pemeriksaan gigi khusus hingga foto Rontgen gigi untuk mengamati kista yang ada pada struktur gigi dan tulang rahang.

 

Pencegahan Kista Gigi

Walaupun umumnya tidak menimbulkan gejala yang cukup serius, namun kamu tetap dapat mencegah pembentukan rongga mulut dengan melakukan beberapa hal, diantaranya:

  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak kondisi gigi, misalnya saja yang terlalu manis, asam, panas, atau dingin.
  • Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride untuk mencegah timbulnya penyakit gigi.
  • Tingkatkan perawatan gigi dan mulut, misalnya dengan menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur untuk membersihkan sisa makanan dan plak di sela-sela gigi.
  • Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi, minimal enam bulan sekali.
  • Segera lakukan perawatan gigi dengan prosedur medis apabila menemukan masalah, seperti gigi berlubang (karies), gigi retak, atau penyakit gusi.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

kista gigi

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

 

Manfaat Madu Zymuno

kista gigi

Zymuno sudah teruji BPOM dan MUI dan sangat direkomendasikan untuk kamu yang mengalami masalah kesehatan. Adapun manfaat madu herbal Zymuno antara lain:

  • 3x lebih ampuh mengobati benjolan pada tubuh
  • Mengobati peradangan kronis
  • Mengatasi bengkak kelenjar getah bening
  • Mengatasi kista
  • Mengobati tiroid dan lipoma
  • Mengatasi tumor jinak
  • Memperlambat berkembangnya sel tumor
  • Membantu melancarkan haid pada wanita
  • Membantu terapi tumor dan kanker
  • Meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?