Bagaimana Bentuk Kista Bartholin? Begini 5 Cara Pengobatannya

Awas, Begini Bentuk Kista Bartholin!

Kelenjar Bartholin merupakan sepasang organ kecil di bawah lipatan bibir vagina (labia). Gangguan kelenjar ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya, namun ada juga yang terkadang menyebabkan rasa nyeri hingga penderitanya kesulitan ketika berjalan.

Kelenjar bartholin berperan dalam mengeluarkan cairan guna melembabkan dan melumasi bagian luar vagina. Cairan ini keluar dari saluran bartholin yang berada pada mulut vagina. Namun ada kalanya saluran dan kelenjar bartholin mengalami gangguan.

 

Apa Itu Penyakit Kista Bartholin?

Kista bartholin (kista vulva) merupakan sejenis kista vagina yang terbentuk di kedua sisi labia (bibir vagina), tepatnya di dekat lubang vagina.

Bernama bartholin karena diambil dari kelenjar bartholin, yaitu dua kelenjar kecil yang menghasilkan cairan (lendir) yang membantu melumasi vagina. Labia dan kelenjar bartholin merupakan bagian dari vulva pada sistem reproduksi wanita.

Kista bartholin terjadi ketika penyumbatan terjadi pada bukaan salah satu kelenjar tersebut, yang akhirnya menyebabkan lendir menumpuk sehingga membentuk benjolan. Biasanya kondisi ini terjadi pada salah satu dari dua kelenjar bartholin.

Beberapa kista bartholin berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika kista terinfeksi bakteri, maka dapat terbentuk abses. Saat sudah terinfeksi, kista bartholin akan terasa nyeri dan mungkin memerlukan perawatan medis. 

 

Abses Kelenjar Bartholin

Abses kelenjar bartholin terjadi ketika kelenjar atau saluran tersebut terinfeksi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, pembengkakan, adanya lendir yang kental atau komplikasi dari penyakit menular seksual.

Infeksi bakteri dapat disebabkan oleh bakteri E. coli atau bakteri penyebab penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Infeksi juga dapat terjadi dalam hitungan beberapa hari saja. Adapun gejala jika sudah terjadi infeksi, diantaranya:

  • Benjolan lunak, nyeri, dan kemerahan di area vulva.
  • Sakit saat berjalan, duduk, atau berhubungan seksual.
  • Tubuh demam atau menggigil.
  • Nyeri yang parah dan membuat sulit untuk berjalan, duduk, atau bergerak.
  • Keluar cairan dari benjolan.

 

Umumnya, kista dan abses kelenjar bartholin ini hanya akan terjadi pada salah satu sisi mulut vagina. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya ke pembuluh darah dan menyebabkan septikemia.

 

Bentuk Kista Bartholin

Kista bartholin akan terlihat seperti benjolan bulat di bawah kulit bibir vagina (labia). Seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. 

Beberapa diantaranya mungkin akan terlihat berwarna merah, nyeri tekan dan bengkak jika terjadi infeksi. Kista bartholin lainnya mungkin terlihat seperti berisi nanah atau cairan.

Kista bartholin bisa berukuran sebesar kacang polong atau tumbuh sebesar bola golf. Kista mungkin saja membuat satu sisi labia penderitanya akan tampak lebih besar atau miring.

 

Siapa yang Lebih Berisiko Terkena Kista Bartholin

Kista bartholin akan terjadi pada sekitar 2% dari seluruh wanita pada suatu waktu dalam hidup mereka. Kista bartholin akan lebih sering terjadi pada wanita usia reproduksi. kemungkinan berkembangnya kista bartholin akan semakin menurun setelah menopause.

 

Gejala Kista Bartholin

Banyak sekali kasus penyakit kista bartholin yang masih berukuran kecil dan tidak menunjukan adanya suatu gejala tertentu selain iritasi ringan. Jika kista bartholin membentuk abses (infeksi), maka akan menunjukkan beberapa gejala, diantaranya:

  • Ketidaknyamanan dan nyeri saat berhubungan seks, berjalan, duduk atau saat memasukkan tampon atau menyeka setelah menggunakan kamar kecil.
  • Pembengkakan dan nyeri tekan di area tersebut.
  • Demam atau  menggigil.
  • Kemerahan.
  • Drainase dari kista.
  • Perubahan ukuran (kista semakin membesar).

 

Penyebab Kista Bartholin

Adapun beberapa penyebab munculnya gangguan kista bartholin, diantaranya:

  • cedera, iritasi atau pertumbuhan ekstra kulit di area vulva vagina.
  • Klamidia, gonore, atau infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
  • Infeksi bakteri seperti Escherichia (E. coli).

 

Apakah Kista Bartholin Menular?

Kebanyakan kista bartholin tidak terinfeksi dan tidak dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Infeksi menular seksual (IMS) bisa menjadi penyebab kista bartholin ini dapat menular.

Perlu diingat bahwa kista bartholin terjadi karena disebabkan oleh bakteri E. coli dan infeksi bakteri lainnya, atau bisa juga karena adanya infeksi menular seksual (IMS). Bakteri ini dapat menyumbat kelenjar bartholin dan menyebabkan munculnya kista.

 

Diagnosis Kista Bartholin

Untuk dapat mendiagnosis kista bartholin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mereka akan melihat ukuran kista dan mencari tanda-tanda infeksi. Jika kista mengeluarkan cairan, dokter mungkin akan menguji cairan tersebut guna mengetahui adanya infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi bakteri lainnya.

Pada wanita yang sudah berusia lebih dari 40 tahun, dokter mungkin juga melakukan tes yang disebut dengan biopsi, untuk dapat mengetahui kemungkinan kanker vulva. 

Selama melakukan biopsi tersebut, dokter juga akan mengambil sampel kecil jaringan dari kista untuk selanjutnya dilihat dengan bantuan mikroskop.

Kista kelenjar bartholin juga memiliki kemungkinan untuk perlu diangkat melalui pembedahan jika dokter sudah mendiagnosis kista tersebut bersifat kanker. Meskipun pada kenyataannya jarang sekali kanker yang berkembang di kelenjar bartholin, namun hal ini tetap saja bisa menyerang wanita terutama yang sudah berusia di atas 60 tahun.

 

Penanganan Gangguan Kista Bartholin

Untuk dapat menangani gangguan pada kelenjar bartholin, dokter akan merekomendasikan beberapa langkah berikut ini, diantaranya:

  • Berendam dalam air hangat

Menedam vagina hingga panggul dan bokong di dalam air hangat beberapa kali dalam sehari, selama 3 sampai dengan 4 hari, dipercaya dapat membantu dalam memecahkan dan mengeringkan kista kecil yang terinfeksi.

 

  • Mengeringkan kista

Operasi dilakukan untuk mengeringkan kista yang terinfeksi atau mengangkat kista yang berukuran sangat besar.

 

  • Pemberian antibiotik

Obat antibiotik diberikan untuk mengobati kista yang terinfeksi bakteri atau untuk mengobati benjolan infeksi menular seksual. Antibiotik tidak diperlukan jika cairan di dalam benjolan dikeringkan dengan benar.

 

  • Marsupialisasi

Marsupialisasi merupakan sebuah prosedur di mana dokter akan menyayat kista kelenjar bartholin, kemudian menjahit tiap sisi sayatan kista pada bagian di sekitarnya untuk mengeluarkan cairan yang tersumbat.

Setelah cairan dan darah keluar, dokter akan memberikan alat dan kateter khusus untuk mencegah kambuhnya kista kelenjar bartholin.

 

  • Operasi

Di beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, dokter mungkin perlu mengangkat kelenjar bartholin dengan operasi. Biasanya prosedur ini dilakukan jika penanganan lainnya yang sudah dilakukan tidak berhasil.

 

Gangguan kista bartholin tidak selalu dapat dicegah, hanya saja risiko terjadinya gangguan ini dapat dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan berikut, diantaranya:

  • Menjaga kebersihan organ kewanitaan.
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Melakukan hubungan seksual yang aman.
  • Mengkonsumsi cukup cairan.
  • Menghindari menahan buang air kecil dalam waktu terlalu lama.

 

Apakah Kista Bartholin Bisa Menghilang dengan Sendirinya?

Kista bartholin biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis yang serius. Kebanyakan dokter akan merekomendasikan mandi sitz kepada pasiennya guna mengatasi gejala kista.

Jika kista keluar atau pecah dengan sendirinya, maka hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Hanya saja, pengidap kista bartholin harus tetap menjaga area tersebut agar tetap bersih dan kering untuk meminimalkan penyebaran infeksi.

Hindari memencet atau mengeluarkan kista bartholin sendiri karena dapat menyebabkan infeksi. Kamu bisa segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan nyeri, infeksi yang berlangsung beberapa minggu tanpa adanya tanda-tanda sembuh.

 

Berapa Lama Kista Bartholin Bertahan?

Lamanya kista bartholin mengendap dalam tubuh penderitanya tergantung pada ukurannya dan apakah kista tersebut sudah terinfeksi atau belum. Biasanya kista akan sembuh total dalam beberapa minggu.

Setelah kista diperiksa, dokter akan dapat memperkirakan berapa lamanya gejala tersebut berlangsung.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

bentuk kista bartholin

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

 

Perbedaan Madu Zymuno dengan Produk Lain

bentuk kista bartholin

Meskipun sama-sama produk madu, namun jangan sampai salah pilih ya!

Berikut ini perbedaan antara Madu Zymuno dan Produk Madu Lain:

  • Madu Zymuno
  1. Madu Zymuno 100% Herbal dengan 4 kebaikan alam madu asli, daun kelor, daun meniran, dan temulawak
  2. Diproduksi di bawah pengawasan ketat dan diolah secara premium, berkualitas, dan dijamin original
  3. 100% tanpa efek samping dan tidak menyebabkan ketergantungan
  4. Banyak testimoni asli dari pelanggan setia yang pernah mengkonsumsi Zymuno
  5. Garansi 4x lipat uang kembali jika produk palsu atau tidak asli
  6. Madu Zymuno tersertifikasi lolos uji BPOM dan Halal MUI, dijamin 100% aman untuk dikonsumsi
  7. Harga terjangkau dibandingkan dengan produk lain, banyak diskon dan potongan ongkir

 

  • Produk Madu Lain
  1. Produk lain hanya 20% – 50% kandungan alami herbalnya, bahkan ada campuran bahan kimia
  2. Diproduksi tanpa teknologi dan proses produksi yang seadanya, serta belum terjamin keasliannya.
  3. Seringkali menimbulkan efek samping dan menyebabkan ketergantungan setelah mengkonsumsi
  4. Sedikit testimoni khasiat produk sehingga kurang terpercaya
  5. Produk lain belum tentu ada garansi
  6. Masih perlu dipastikan status sertifikasinya sebelum dikonsumsi
  7. Harga mahal, sedikit diskon, dan tidak ada potongan ongkir.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?