Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Berikut Ini Penjelasannya

Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa Sih Bentuknya?

Masih banyak wanita yang berasumsi bahwa benjolan di payudara merupakan salah satu tanda kanker. Padahal yang sebenarnya terjadi, tidak semua benjolan yang muncul di payudara merupakan sel kanker. Jadi sebaiknya, kamu tidak perlu langsung panik. Penting sekali untuk lebih dulu mengenal lebih jauh perihal ciri benjolan yang menjadi tanda kanker payudara.

Saat kamu menemukan adanya benjolan di payudara mungkin saja akan terasa menakutkan dan memicu kecemasan. Sebagian besar benjolan yang muncul di payudara tidak berbahaya. Namun, kamu juga tidak perlu langsung takut. Sebaiknya kamu tetap menemui dokter untuk segera dievaluasi. Dokter juga akan memastikan jenis tes apa yang paling sesuai dan dibutuhkan untuk membantu proses diagnosis

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh di luar kendali atau bisa disebut juga sel abnormal. Benjolan tersebut merupakan salah satu tanda yang paling umum terjadi dari kanker payudara dan bisa muncul di bagian atau area payudara manapun, mulai dari puting, areola, kelenjar susu, hingga ketiak.

Hanya saja perlu kamu ketahui bahwa benjolan kanker payudara memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari benjolan lain yang bersifat jinak atau nonkanker.

 

Benjolan Kanker Payudara

Tidak hanya menyerang wanita saja, pria juga sebenarnya ada kemungkinan memiliki benjolan di payudara. Adapun beberapa ciri-ciri tertentu dari benjolan kanker payudara yang bisa membedakannya dari benjolan yang tidak bersifat ganas atau nonkanker.

Berikut ini beberapa tanda-tanda benjolan kanker payudara yang umum terjadi pada penderitanya, diantaranya:

  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
  • Tidak nyeri, keras, padat, dan bentuknya tidak beraturan atau bergelombang.
  • Sulit digerakkan atau seolah terikat erat pada jaringan sekitarnya.
  • Kulit yang menutupi benjolan terlihat kemerahan.
  • Permukaan kulit payudara tampak seperti kulit jeruk yang memiliki lubang-lubang kecil dan berkerut.
  • Penebalan atau pembengkakan pada bagian payudara.
  • Iritasi atau lesung pipit pada kulit payudara.
  • Kemerahan atau kulit terkelupas di area puting atau payudara.
  • Benjolan yang timbul disertai luka di kulit yang melapisinya.
  • Pada wanita, benjolan biasanya terletak di bagian atas payudara dekat dengan ketiak, sedangkan pada pria biasanya ada di sekitar puting.
  • Keluarnya cairan dari puting meski sedang tidak menyusui. Cairan tersebut umumnya mengandung darah, sehingga akan berwarna kemerahan.

 

Perlu diingat bahwa, memiliki satu atau lebih tanda benjolan kanker payudara tersebut bukan berarti kamu bisa langsung mendiagnosis sendiri bahwa kamu menderita penyakit kanker payudara. Hal tersebut perlu dipastikan kembali melalui pemeriksaan fisik dan penunjang dari dokter.

Itulah sebabnya, benjolan di payudara sebaiknya jangan disepelekan dan segera periksakan diri ke dokter, terlebih lagi jika kamu memiliki riwayat anggota keluarga yang pernah mengalami kanker payudara.

 

Penyebab Kanker Payudara

Adapun penyebab kanker payudara sebenarnya tidak dapat diketahui secara pasti. Meskipun begitu, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker payudara.

Berikut ini beberapa faktor risiko yang berpengaruh, diantaranya:

    • Faktor usia, sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun, risiko tersebsar ditemukan pada wnaita yang sudah berusia di atas 75 tahun.
    • Pernah menderita kanker payudara karena risiko terjadinya kanker pada payudara sehat meningkat sebesar 0,5% hingga 1%.
    • Riwayat keluarga, sebab wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya pernah menjadi pasien kanker, maka memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
    • Faktor genetik dan hormonal.
    • Pernah menderita penyakit payudara nonkanker.
    • Amenorrhea (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah 55 tahun, kehamilan pertama setelah 30 tahun atau belum pernah hamil.
    • Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
    • Obesitas pasca menopause.
    • Konsumsi alkohol lebih dari 1 sampai 2 gelas/hari.
    • Terkena paparan bahan kimia yang menyerupai estrogen, biasanya terdapat dalam pestisida dan produk industri lainnya.
  • Dietilstilbestrol (DES), yaitu wanita yang mengkonsumsi DES guna mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.
  • Terapi penyinaran

 

Gejala Lanjutan Kanker Payudara

Umumnya, pada kanker payudara stadium lanjut, benjolan akan melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Jika sudah memasuki stadium lanjut, benjolan yang muncul di payudara akan semakin membengkak atau borok di kulit payudara.

Bahkan terkadang, kulit di atas benjolan juga semakin mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Tak hanya itu saja, benjolan juga disertai dengan gejala lainnya seperti timbul nyeri tulang, penurunan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas, pembengkakan lengan atau ulserasi (lesi berbentuk seperti kawah) pada kulit.

Berikut ini tanda kanker payudara yang sudah menyebar hingga ke organ lain, adapun gejala tambahannya antara lain:

  • Jika sudah menyebar hingga ke paru-paru, gejalanya antara lain seperti sesak nafas, mengi, rasa tidak nyaman dan nyeri di paru-paru, serta batuk secara terus menerus, berdarah dan disertai lendir.
  • Jika sudah menyebar hingga ke tulang akan menimbulkan rasa nyeri tulang yang persisten.
  • Jika sudah menyebar hingga ke hati maka akan menimbulkan efek kulit menguning, gatal-gatal, dan pembengkakan perut.

 

Ciri-Ciri Benjolan Payudara NonKanker

Tak hanya bersifat ganas atau kanker saja, benjolan yang muncul di payudara juga ada yang bersifat jinak atau nonkanker, misalnya saja seperti kista, abses, fibroadenoma, dan mastitis. Benjolan payudara yang bersifat nonkanker biasanya muncul sebagai akibat dari adanya perubahan kadar hormon, faktor usia, konsumsi obat-obatan tertentu atau adanya infeksi tertentu.

Adapun ciri-ciri benjolan payudara yang mungkin tidak bersifat kanker dan bisa menyerang baik pria maupun wanita, meliputi:

  • Benjolan terasa sakit, kencang, dan kenyal.
  • Benjolan biasanya timbul saat menjelang atau sedang haid, hamil, atau menyusui.
  • Benjolan bisa dengan mudah digerakkan menggunakan jari.
  • Benjolan semakin lama semakin mengecil.

 

Benjolan payudara yang bersifat jinak atau nonkanker sebenarnya lebih umum terjadi daripada benjolan kanker payudara di kalangan kaum hawa.

Meskipun demikian, jika kamu menemukan benjolan apapun di payudara atau melihat adanya perubahan fisik pada payudara, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan diagnosanya. Terlebih lagi jika benjolan yang muncul di payudara tersebut sudah bertahan lebih dari seminggu dan tak kunjung mengecil.

Kamu bisa melakukan beberapa pemeriksaan guna membedakan benjolan payudara yang bersifat kanker (ganas) atau nonkanker (jinak). Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti biopsi, USG payudara, MRI scan, atau mamografi.

Semakin dini kanker payudara terdeteksi, maka tingkat kesembuhan akan semakin tinggi pula dan risiko terjadinya komplikasi dapat dicegah. Pasalnya, kanker payudara yang tidak diobati bisa menyebar hingga ke kelenjar getah bening bahkan ke organ vital lainnya.

 

Masalah yang Bisa Terjadi pada Payudara

Sebenarnya tidak ada payudara yang paling normal. Pasalnya kondisi tubuh tiap orang masing-masing berbeda dan yang normal bagi seseorang belum tentu tidak normal bagi wanita lainnya.

Kebanyakan wanita mengatakan bahwa payudara mereka terasa kental atau tidak rata. Cara payudara terlihat dan terasa pun bisa dipengaruhi oleh menstruasi, memiliki keturunan, kehilangan atau penambahan berat badan, dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Payudara juga cenderung berubah seiring bertambahnya usia.

Ada banyak sekali kondisi yang dapat menjadi penyebab munculnya benjolan di payudara, termasuk penyakit kanker. Namun, sebagian besar benjolan payudara disebabkan oleh pengaruh kondisi medis lainnya.

Adapun dua penyebab paling umum dari benjolan payudara yaitu kondisi payudara fibrokistik dan kista. Kondisi fibrokistik dapat menyebabkan perubahan nonkanker pada payudara yang dapat membuat payudara menjadi lebih kental dan terasa nyeri. Sedangkan kista merupakan kantung yang berisi cairan kecil dan dapat berkembang di payudara.

 

Cara Mengobati Kanker Payudara

Pengobatan akan dimulai setelah melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh dokter. Umumnya akan dilakukan sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.

Berikut merupakan cara pengobatan penyakit kanker payudara, diantaranya:

  • Operasi pengangkatan payudara atau mastektomi

Tindakan ini dilakukan guna mengendalikan pertumbuhan kanker dan meredakan gejala kanker.

  • Terapi penyinaran

Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah di sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.

  • Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembang biak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya.

  • Obat penghambat hormon

Obat-obatan penghambat hormon yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker. Obat ini digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker ke seluruh tubuh.

 

Meskipun kanker tersebut sudah menyebar dan mempengaruhi fungsi organ lain (distant recurrence), pengobatan yang tepat dapat membantu mengecilkan sekaligus menghambat pertumbuhan kanker.

Kanker yang sudah memasuki stadium akhir memang cenderung sulit untuk disembuhkan, namun tetap dapat meredakan rasa sakit sehingga kualitas hidup pengidapnya dapat meningkat.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh para ahli terpercaya sehingga dapat memberikan berbagai khasiat, seperti mengobati benjolan yang ada pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

benjolan kanker payudara seperti apa

Madu Zymuno sudah terbukti 3x lebih ampuh dalam membantu mengobati benjolan, bahkan untuk gejala yang sudah menahun.

 

Komposisi Madu Zymuno

Madu Zymuno dijamin berkualitas tinggi dan aman dikonsumsi dan sudah terdaftar dalam BPOM. Madu herbal ini juga menggunakan bahan herbal alami dan pilihan, diantaranya seperti:

  • Madu Asli

Madu mengandung zat anti-tumor yaitu flavonoid, asam folat, asam amino, protein, dan enzim. Zat tersebut berkhasiat sebagai anti-inflamasi untuk mengobati benjolan dan peradangan kronis penyebab sel tumor.

  • Daun Meniran

Daun meniran kaya akan kandungan antioksidan yang berkhasiat meningkatkan fungsi vitamin dan mineral, sehingga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, mencegah infeksi bakteri dan virus, serta mengobati pembengkakan dan benjolan.

Tak hanya itu saja, daun meniran juga dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor dengan bertindak sebagai sel mati sehingga tidak akan memicu munculnya sel tumor baru.

  • Daun Kelor

Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, 9 asam amino esensial, dan garam mineral yang berkhasiat melawan radikal bebas dalam tubuh.

Senyawa alami yang ada di dalam daun kelor yaitu allasea monosakarida berkhasiat untuk menghentikan siklus sel tumor pada tahap awal.

  • Temulawak

Temulawak memiliki dua kandungan utama yaitu kurkumin dan xanthorrhizol yang berkhasiat mengobati peradangan, pembengkakan dan benjolan, menekan induksi bintik tumor, serta meningkatkan imunitas tubuh.

 

Zymuno Sangat Direkomendasikan Untuk Siapapun yang Mengalami Masalah Kesehatan

  • Mengalami masalah benjolan pada tangan, leher, ketiak, dan pada payudara yang tak kunjung sembuh.
  • Benjolan muncul kembali setelah operasi.
  • Munculnya benjolan disertai rasa nyeri, demam, lemas, dan penurunan berat badan.
  • Menderita kista dan tiroid
  • Sudah mencoba berbagai macam obat penyembuh benjolan namun masih belum ada perubahan.
  • Sudah coba terapi dan berobat kemana-mana, namun belum sembuh juga
  • Bingung mencari obat yang terbukti ampuh mengobati benjolan.

 

Aturan Minum Zymuno

benjolan kanker payudara seperti apa

Madu Zymuno aman dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Adapun aturan minumnya yaitu:

  • Kocok dahulu sebelum diminum
  • Diminum 2x sehari sebanyak 2 sendok makan
  • Diminum setelah makan

 

Note : kondisi khusus (diabetes/kadar gula darah tinggi), diminum 1x sehari sebanyak 1 sendok makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?