Benjolan Di Payudara Sebelah Kiri, Apa Penyebabnya?

Benjolan Di Payudara Sebelah Kiri

Benjolan di payudara sebelah kiri apakah berbahaya?

Meskipun benjolan yang muncul secara tiba-tiba tersebut dapat menimbulkan kepanikan, tumbuhnya benjolan pada payudara sebenarnya tidak selalu menjadi pertanda adanya kanker payudara.

Kondisi tersebut bisa saja terjadi akibat adanya infeksi, penumpukan kotoran, hingga gangguan jaringan lemak pada payudara. Jadi apa yang menjadi penyebab timbulnya benjolan di payudara sebelah kiri?

 

Apa itu Benjolan Payudara?

Benjolan payudara merupakan jaringan abnormal yang tumbuh di dalam payudara. Jaringan tersebut tidak bersifat kanker serta tidak berisiko memicu gangguan kesehatan pada pengidapnya. Kondisi tersebut lebih berisiko dialami oleh para kaum hawa dibanding pria.

Sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak dan tidak disebabkan oleh kanker. Adapun beberapa kondisi yang juga dapat menimbulkan benjolan pada payudara, misalnya saja akibat adanya kelainan fibrokistik, fibroadenoma, hingga folikulitis.

 

Penyebab Benjolan Payudara

Benjolan yang muncul pada payudara sebenarnya tidak dapat diketahui secara pasti penyebabnya. Hanya saja, para pakar menyebutkan bahwa terdapat beberapa penyebab yang dapat memicu munculnya benjolan di payudara sebelah kiri, diantaranya:

  • Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan penyakit tumor jinak yang rentan sekali terjadi pada wanita yang berusia produktif yaitu mulai rentang 20 hingga 30 tahun. Tumor ini terbentuk dari adanya perubahan jaringan payudara dan jaringan ikat. Pemicunya yaitu perubahan hormon estrogen atau penggunaan pil KB sebelum usia 20 tahun.

 

  • Fibrokistik Payudara

Fibrokistik payudara merupakan pertumbuhan jaringan fibrosa abnormal di payudara sehingga lebih menonjol dibandingkan dengan jaringan lemak. Gangguan ini umum dialami oleh wanita berusia 30 hingga 50 tahun. Adapun pemicunya yaitu karena adanya perubahan hormon estrogen dalam siklus menstruasi.

 

  • Kista

Kista merupakan penyakit yang berupa benjolan berisi cairan yang berbentuk bulat atau lonjong, bertekstur lunak, dan terkadang terasa padat saat diraba. Adapun pemicunya bisa berupa penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara akibat perubahan hormon pada siklus menstruasi.

 

  • Lipoma

Lipoma merupakan benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit payudara. Kondisi ini rentan dialami oleh wanita yang berusia 40 hingga 60 tahun. Risikonya akan semakin tinggi jika pengidapnya memiliki riwayat lipoma dalam keluarga.

 

  • Mastitis

Mastitis merupakan peradangan pada jaringan payudara yang dialami oleh ibu menyusui. Gangguan ini menyebabkan abses (kumpulan nanah) pada jaringan payudara. Infeksi bakteri pada jaringan payudara dan penyumbatan di duktus (saluran yang membawa ASI dari kelenjar payudara ke puting) bisa memicu kondisi tersebut.

 

  • Nekrosis Lemak

Nekrosis lemak merupakan kerusakan kelenjar lemak di payudara yang umumnya terjadi akibat adanya cedera, setelah menjalani operasi, atau setelah mendapat terapi radiasi pada payudara.

 

  • Papiloma Intraduktal

Papiloma intraduktal merupakan salah satu penyakit tumor jinak yang terbentuk di duktus. Duktus merupakan saluran yang membawa susu dari kelenjar susu (lobulus) ke puting payudara. Tumor ini dapat terbentuk dari jaringan fibrosa, kelenjar, dan pembuluh darah. Penyakit papiloma intraduktal umumnya menyerang wanita yang berusia antara 35 hingga 55 tahun.

 

Faktor Pemicu Benjolan Payudara

Adapun beberapa faktor pemicu munculnya benjolan di payudara, diantaranya:

  • Riwayat genetik yang diwariskan dari orang tua.
  • Perubahan hormon pada tubuh.
  • Menggunakan pil KB.
  • Luka akibat cedera yang berasal dari trauma benda tumpul.
  • Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti daging merah dan makanan olahan atau cepat saji.
  • Mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Memiliki kebiasaan merokok.

 

Gejala Benjolan Payudara

Berikut ini beberapa gejala yang dialami oleh pengidap benjolan di payudara sebelah kiri, diantaranya:

  • Benjolan berukuran kurang atau lebih dari 5 sentimeter. Benjolan ini dapat semakin membesar seiring dengan berjalannya waktu.
  • Benjolan membesar sebelum siklus menstruasi dan kembali ke ukuran semula setelah menstruasi selesai.
  • Benjolan terasa lunak, kenyal, atau padat.
  • Benjolan muncul secara tunggal atau berkelompok, di satu sisi atau kedua payudara sekaligus.
  • Bentuk benjolan bulat atau lonjong dapat digerakkan atau terfiksasi.
  • Demam
  • Pembengkakan pada payudara.
  • Payudara terasa kencang.
  • Payudara terasa hangat ketika disentuh.
  • Perbedaan ukuran pada kedua payudara.
  • Puting mengeluarkan cairan bening atau keruh.
  • Puting terasa gatal atau sensitif.

 

Adapun beberapa gejala dari benjolan yang perlu diwaspadai, meliputi:

  • Benjolan semakin membesar.
  • Benjolan terasa padat dan tidak bergeser jika digerakkan.
  • Benjolan tidak hilang setelah siklus menstruasi berlangsung. Adapun waktunya berkisar lebih dari 4 hingga 6 minggu.
  • Kulit payudara memerah, mengeras, atau mengkerut seperti kulit jeruk.
  • Payudara memar tanpa sebab yang jelas.
  • Puting masuk ke dalam atau memiliki bentuk yang tidak normal.
  • Puting mengeluarkan darah.
  • Muncul benjolan baru.
  • Muncul benjolan di ketiak.

 

Diagnosis Benjolan Payudara

Langkah diagnosis yang dilakukan oleh dokter diawali dengan wawancara medis secara lengkap yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik payudara pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes penunjang guna memastikan penyakit, seperti:

  • Mamografi

Mamografi merupakan langkah yang biasanya dilakukan oleh dokter dengan cara foto Rontgen pada payudara. Saat pemeriksaan berlangsung, payudara akan ditekan supaya gambaran payudara dapat terlihat dengan jelas.

Prosedur tersebut dilakukan guna mendeteksi kelainan, seperti tumor, penumpukan kalsium, atau jaringan padat di payudara.

 

  • Ultrasonografi (USG)

USG merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambar di layar monitor. Prosedur ini dilakukan dengan bertujuan untuk membedakan benjolan padat dan benjolan yang berisi cairan.

 

  • Magnetic resonance Imaging (MRI)

MRI merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan medan magnet dan suara guna menampilkan jaringan payudara pada layar monitor. 

Langkah ini biasanya dilakukan ketika dokter menemukan benjolan payudara pada pemeriksaan fisik, namun tidak terlihat pada mamografi atau USG.

 

  • Duktografi atau Galaktografi

Duktografi merupakan langkah pengambilan gambar kelenjar payudara dengan menggunakan foto Rontgen. Pemeriksaan ini diawali dengan pemberian suntikan zat kontras guna mengetahui penyebab keluarnya cairan dari puting.

 

  • Biopsi

Biopsi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari benjolan di payudara untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Berikut ini beberapa metodenya, diantaranya:

  • Aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration biopsy). Langkah ini dilakukan dengan mengisap cairan dari tumor dengan menggunakan jarum halus.
  • Biopsi bedah (surgical biopsy). Prosedur ini dilakukan dengan mengambil jaringan payudara untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
  • Biopsi dengan bantuan vakum (vacuum-assisted biopsy). Prosedurnya dilakukan dengan vakum gina menghisap cairan yang ada di dalam payudara.
  • Biopsi jarum inti (core needle biopsy). Langkah ini dilakukan dengan menggunakan jarum berukuran besar yang dilengkapi tabung berlubang di ujungnya.

 

Pengobatan Benjolan Payudara

Adapun beberapa pengobatan yang bisa dilakukan guna mengatasi benjolan di payudara sebelah kiri, diantaranya:

  • Obat-obatan, Penggunaan obat yang disarankan yaitu pil KB guna menurunkan kadar hormon estrogen.
  • Antibiotik dan pereda nyeri. Misalnya paracetamol atau ibuprofen guna mengatasi mastitis. Proses menyusui harus tetap dilanjutkan karena tidak berisiko atau membahayakan bayi dan dapat membantu penyembuhan mastitis.
  • Lumpektomi. Adapun langkahnya dilakukan dengan memberi bius lokal pada pengidap. Kemudian, dokter akan membuat irisan di sekitar area tumor dan mengangkat tumor serta jaringan di sekitarnya. Langkah ini dilakukan jika benjolan yang muncul berdiameter kurang dari 5 sentimeter.
  • Krioterapi atau terapi beku. Prosedur ini berfungsi untuk menghancurkan sel abnormal dengan cara membekukannya dengan bantuan nitrogen cair. Diawali dengan jarum khusus yang dimasukkan langsung ke dalam area tumor.
  • Aspirasi jarum halus. Prosedur ini dilakukan guna mengeluarkan cairan dari payudara menggunakan jarum khusus. Langkah tersebut dilakukan dengan bantuan USG agar penempatan jarum tepat pada benjolan.
  • Bedah, radioterapi, kemoterapi, atau terapi hormon. Pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur tersebut. Adapun pemilihannya tergantung pada ukuran, tingkat keparahan, usia, dan status kesehatan pengidap.

 

Jika benjolan yang muncul disebabkan oleh cedera, maka langkah pengobatannya yaitu dengan cara membiarkan payudara sembuh dengan sendirinya. Sementara pada kasus fibroadenoma, benjolan tidak perlu diangkat karena tidak membahayakan.

 

Komplikasi Benjolan Payudara

Komplikasi dari benjolan di payudara akan tergantung pada penyebab yang mendasari. Misalnya saja jika disebabkan oleh fibroadenoma, kondisi tersebut tidak akan menyebabkan komplikasi.

Namun jika penyebabnya adalah mastitis, maka kondisi tersebut akan berisiko menyebabkan penumpukan nanah di payudara. Terlebih lagi jika penyebab benjolan di payudara sebelah kiri yaitu karena kanker, maka sel abnormal dapat menyebar hingga ke organ lainnya di dalam tubuh, termasuk organ vital.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh ahli medis terpercaya sehingga berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Misalnya saja seperti mengatasi benjolan pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

benjolan di payudara sebelah kiri

Madu herbal Zymuno terbukti 3x lebih ampuh dalam mengobati benjolan, kista dan tumor jinak dalam 14 hari.

Madu Zymuno terbuat dari bahan-bahan alami seperti madu asli, daun meniran, daun kelor dan temulawak.

Zymuno dengan herbal imunoterapi-nya mengandung anti-inflamasi dan zat anti-tumor alami yang berkhasiat untuk meningkatkan pembentukan sel pada jaringan kulit, sehingga mencegah berkembangnya benjolan dan sel tumor.

 

Manfaat Madu Zymuno

benjolan di payudara sebelah kiri

Zymuno sudah teruji BPOM dan MUI dan sangat direkomendasikan untuk kamu yang mengalami masalah kesehatan. Adapun manfaat madu herbal Zymuno antara lain:

  • 3x lebih ampuh mengobati benjolan pada tubuh
  • Mengobati peradangan kronis
  • Mengatasi bengkak kelenjar getah bening
  • Mengatasi kista
  • Mengobati tiroid dan lipoma
  • Mengatasi tumor jinak
  • Memperlambat berkembangnya sel tumor
  • Membantu melancarkan haid pada wanita
  • Membantu terapi tumor dan kanker
  • Meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?