Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi, Kenali Gejala dan 6 Penyebabnya

Waspadai Kanker Serviks yang Menyerang Wanita

Pernahkah kamu mendengar tentang kanker serviks? Penyakit yang satu ini termasuk salah satu penyakit ganas yang sangat mematikan dan mengancam nyawa.

Jadi, apa itu kanker serviks?

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang terjadi pada leher rahim wanita. Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang menyerang sel-sel leher rahim.

Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Hanya saja, penyakit ini cenderung sangat mempengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

 

Seputar Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim wanita. Kanker ini umumnya berkembang secara perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Maka dari itu, penting sekali untuk dapat mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi yang serius.

 

Serviks atau leher rahim merupakan bagian dari rahim yang terhubung langsung ke vagina. Fungsi dari leher rahim yaitu untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.

Tak hanya itu saja, serviks atau leher rahim juga berfungsi untuk melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

 

Kanker serviks atau kanker leher rahim ini menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600 ribu kasus serviks dengan 342 ribu kematian di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kanker pada tahun 2020. Sudah tercatat lebih dari 36 ribu kasus dan 21 ribu kematian akibat kanker serviks.

 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, kanker serviks atau kanker leher rahim yang bersarang di tubuh wanita akibat infeksi pada mulut rahim yang berasal dari human papillomavirus (HPV), khususnya tipe 16 dan 18.

Virus tersebut masuk ke sel leher rahim dan berkembang biak secara tak terkendali, hingga akhirnya merusak kinerja sel, memunculkan tumor, dan berubah menjadi kanker. Infeksi HPV sangat rentan menjangkit perempuan yang aktif secara seksual maupun yang daya tahan tubuhnya rendah.

 

FYI, kanker serviks atau kanker leher rahim ini dapat menyerang wanita yang masih sangat muda. Jadi, penting bagi wanita untuk memahami gejala dan penyebab kanker serviks agar dapat terhindar dari faktor risiko penyakit tersebut.

 

Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim memiliki dua jenis, diantaranya:

  • Karsinoma sel skuamosa (KSS)

karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu tepatnya pada sel yang melapisi bagian luar leher rahim.

  • Adenokarsinoma

Adenokarsinoma merupakan jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

 

Meskipun masih jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks ini dapat terjadi secara bersamaan lho. Kanker serviks juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, namun hal tersebut justru jarang terjadi.

 

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan kanker yang membutuhkan waktu 10-20 tahun untuk berkembang dari sel sehat menjadi sel kanker. 

Pada masa awal, gejala penyakit ganas ini sangat samar, bahkan bisa tanpa gejala sama sekali lho. Hal tersebut sering menjadi penyebab banyaknya wanita lalai akan gejala kanker serviks dan bahayanya.

Kebanyakan, sebagian besar wanita baru tersadar untuk memeriksakan diri setelah ada gejala kanker serviks yang menonjol (terjadi pendarahan atau flek dari vagina). Padahal, keterlambatan diagnosis menjadikan angka kematian akibat kanker serviks sangat tinggi.

Apabila seorang wanita mengalami keputihan kronik yang berbau dan bercampur darah, pendarahan di luar masa menstruasi, periode menstruasi yang lebih berat dari biasanya, serta terjadi pendarahan saat hubungan seksual, disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis onkologi ginekologi.

 

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.

Belum diketahui secara pasti apa yang dapat menyebabkan perubahan pada gen sel-sel tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi human papillomavirus (HPV) yang bisa menular melalui  hubungan seksual. 

Berikut ini beberapa perilaku utama yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena infeksi HPV dan menjadi penyebab kanker serviks, diantaranya:

  • Perilaku Seksual

Berganti pasangan lebih dari 6 kali atau berhubungan intim sejak usia di bawah 17 tahun dapat meningkatkan risiko hingga lebih dari 10 kali lipat. Berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti pasangan juga berisiko tinggi mengidap kondiloma akuminata (kutil di sekeliling kelamin)

 

  • Pil KB

Pil KB merupakan penyebab kanker serviks selanjutnya yang tak kalah berisiko. Mengkonsumsi pil KB dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun) juga meningkatkan risiko hingga 2 kali lebih besar. Maka dari itu, setiap penggunaan pil KB perlu dalam pengawasan atau konsultasi kepada dokter.

 

  • Riwayat Kehamilan

Tahukah kamu bahwa riwayat kehamilan juga bisa menjadi penyebab kanker serviks?

Ya, hamil dalam usia yang masih muda (sebelum 17 tahun) juga berisiko dua kali lebih besar terkena kanker serviks atau kanker leher rahim dibandingkan dengan hamil pada usia di atas 25 tahun.

Tak hanya itu saja, wanita yang hamil lebih dari tiga kali semasa hidup juga berisiko tinggi mengidap kanker serviks karena sistem hormonal yang tidak stabil serta lemahnya kekebalan tubuh saat hamil.

 

  • Merokok

Kandungan zat kimia pada rokok tentu dapat merusak sel jaringan serviks dan menurunkan kekebalan tubuh, Tubuh seorang perokok (baik aktif maupun pasif) lebih rentan terinfeksi HPV dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak. Itulah sebabnya, merokok dapat menjadi salah satu faktor risiko penyebab kanker serviks.

 

  • Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Terlalu sering stres, malas olahraga, dan pola makan tidak sehat mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi lemah, sehingga tidak dapat secara maksimal menghadang dan melawan infeksi HPV. Maka dari itu, dengan pola hidup sehat menjadi salah satu cara mudah agar terhindar dari berbagai faktor risiko penyebab kanker serviks.

 

  • Faktor Genetik

Penyebab kanker serviks selanjutnya yaitu adanya faktor genetik. Terlalu sering stres dan memiliki keluarga sedarah pengidap kanker serviks meningkatkan risiko hingga dua sampai tiga kali lipat. Pasalnya, ketidakmampuan tubuh menangkal infeksi HPV bisa diturunkan ke generasi selanjutnya.

 

Angka Harapan Hidup Penderita Kanker Serviks

Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung pada stadium yang dialaminya. Angka ini merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup 5 tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.

Adapun angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami, diantaranya:

  • Stadium 1: 90% atau lebih
  • Stadium 2: 60-80%
  • Stadium 3: 50%
  • Stadium 4: ≤ 30 %

 

Pengobatan dan Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami pasien dan kondisi kesehatannya. Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya.

Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan menjadi lebih besar apabila kondisi tersebut dapat terdeteksi sejak dini. Jadi, penting sekali pada setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.

Kamu tak perlu khawatir. Kini sudah ada metode baru yang merupakan cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid yang bisa dilakukan secara mudah dan praktis.

Tak hanya itu saja, pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker tersebut juga dapat dilakukan dengan menjalani vaksinasi kanker serviks sejak usia 10 tahun.

 

Madu Herbal Zymuno

Zymuno merupakan madu imunoterapi herbal pertama di Indonesia yang diformulasikan khusus oleh para ahli terpercaya sehingga dapat memberikan berbagai khasiat, seperti mengobati benjolan yang ada pada leher, payudara, ketiak atau bagian tubuh lainnya, mengobati tiroid, mengobati kista/miom, serta mampu mengobati tumor jinak.

kanker serviks

Madu Zymuno sudah terbukti 3x lebih ampuh dalam membantu mengobati benjolan, bahkan untuk gejala yang sudah menahun.

 

Komposisi Madu Zymuno

Madu Zymuno dijamin berkualitas tinggi dan aman dikonsumsi dan sudah terdaftar dalam BPOM. Madu herbal ini juga menggunakan bahan herbal alami dan pilihan, diantaranya seperti:

  • Madu Asli

Madu mengandung zat anti-tumor yaitu flavonoid, asam folat, asam amino, protein, dan enzim. Zat tersebut berkhasiat sebagai anti-inflamasi untuk mengobati benjolan dan peradangan kronis penyebab sel tumor.

  • Daun Meniran

Daun meniran kaya akan kandungan antioksidan yang berkhasiat meningkatkan fungsi vitamin dan mineral, sehingga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, mencegah infeksi bakteri dan virus, serta mengobati pembengkakan dan benjolan.

Tak hanya itu saja, daun meniran juga dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor dengan bertindak sebagai sel mati sehingga tidak akan memicu munculnya sel tumor baru.

  • Daun Kelor

Daun kelor mengandung 50 antioksidan, 27 vitamin, 9 asam amino esensial, dan garam mineral yang berkhasiat melawan radikal bebas dalam tubuh.

Senyawa alami yang ada di dalam daun kelor yaitu allasea monosakarida berkhasiat untuk menghentikan siklus sel tumor pada tahap awal.

  • Temulawak

Temulawak memiliki dua kandungan utama yaitu kurkumin dan xanthorrhizol yang berkhasiat mengobati peradangan, pembengkakan dan benjolan, menekan induksi bintik tumor, serta meningkatkan imunitas tubuh.

 

Zymuno Sangat Direkomendasikan Untuk Siapapun yang Mengalami Masalah Kesehatan

  • Mengalami masalah benjolan pada tangan, leher, ketiak, dan pada payudara yang tak kunjung sembuh.
  • Benjolan muncul kembali setelah operasi.
  • Munculnya benjolan disertai rasa nyeri, demam, lemas, dan penurunan berat badan.
  • Menderita kista dan tiroid
  • Sudah mencoba berbagai macam obat penyembuh benjolan namun masih belum ada perubahan.
  • Sudah coba terapi dan berobat kemana-mana, namun belum sembuh juga
  • Bingung mencari obat yang terbukti ampuh mengobati benjolan.

 

Aturan Minum Zymuno

kanker serviks

Madu Zymuno aman dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Adapun aturan minumnya yaitu:

  • Kocok dahulu sebelum diminum
  • Diminum 2x sehari sebanyak 2 sendok makan
  • Diminum setelah makan

 

Note : kondisi khusus (diabetes/kadar gula darah tinggi), diminum 1x sehari sebanyak 1 sendok makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop
produk nasa

Stc PT Natural Nusantara

Selamat datang di stc PT Natural Nusantara. Kami siap membantu semua kebutuhan Anda

Selamat datang di PT Natural Nusantara, ada yang bisa Saya bantu?