Nafsu Makan Menurun Bisa Jadi 8 Hal Ini Penyebabnya

Nafsu makan menurun mempengaruhi asupan makanan, sehingga tubuh pun menjadi kekurangan nutrisi. Saat mengalaminya, seseorang hampir tidak pernah merasa lapar, lebih sedikit makan daripada biasanya, atau cepat merasa kenyang padahal baru sedikit yang dimakan.

Tidak boleh membiarkan hal ini terjadi terus-menerus, agar tidak memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Harus berusaha mencari penyebabnya, sehingga tidak berlarut-larut dan bisa mendapatkan penanganan cepat dan tepat.

Penyebab Nafsu Makan Menurun

Setiap orang hampir pernah mengalami momen nafsu makan berkurang. Hal ini membuat orang di sekitar merasa cemas dan khawatir.

Berbagai cara pun dilakukan, termasuk memancing dengan memberikan makanan favorit. Namun, masih saja tidak berhasil.

Ada beberapa penyebab orang kehilangan nafsu makan. Faktor psikologi seperti depresi atau stres adalah yang paling umum.

Kedua kondisi psikologi tadi memicu tubuh memproduksi hormon adrenalin, sehingga mempengaruhi kerja jantung semakin cepat. Sementara itu, justru memperlambat sistem pencernaan dan mengakibatkan berkurangnya nafsu makan.

Kehilangan nafsu makan juga bisa mengindikasikan bahwa orang tersebut sedang terpapar penyakit. Biasanya ada gejala-gejala penyerta.

Gangguan Tiroid

Nafsu makan menurun merupakan respon tubuh yang menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami gangguan tiroid, misalkan hipotiroidisme. Sensasi rasa pada indra perasa menjadi terganggu saat makan, sehingga orang tidak berselera lagi untuk makan.

Gangguan pada  kelenjar tiroid menyebabkan kelenjar tidak bisa berfungsi maksimal, sehingga memperlambat fungsi tubuh. Akibatnya terjadi penurunan nafsu makan karena asupan energi dari fungsi tubuh berkurang.

Di sisi lain, tidak semua orang yang kehilangan nafsu makan berbadan kurus. Pembakaran kalori yang tidak sempurna justru memicu kegemukan.

Bagi penderita gangguan kelenjar tiroid, sebaiknya mengonsumsi obat tiroid sesuai anjuran dokter. Saat gejala kelainan tiroid berkurang, nafsu makan kembali meningkat.

Gagal Ginjal

Gagal ginjal kronis menyebabkan penyaringan zat-zat beracun di dalam tubuh penderita terganggu. Akibatnya, terjadi penumpukan racun di dalam darah (uremia) sebagai akibat fungsi ginjal yang terganggu. Hal ini membuat penderita sering merasakan mual berlebih yang mengakibatkan penurunan nafsu makan.

Penderita juga mengalami gangguan elektrolit, produksi eritrosit menurun, dan tekanan darah di atas normal. Hal ini juga yang menjadi penyebab nafsu makan menurun dan mengalami sensasi rasa berbeda di lidah saat makan.

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah suatu kondisi saat jantung sebagai organ pemompa darah tidak lagi bisa menjalankan fungsi dan perannya dengan baik. Jantung tidak lagi memiliki kemampuan memompa darah, sehingga kebutuhan pada organ-organ tubuh tidak terpenuhi secara optimal.

Kondisi ini memicu penumpukan cairan. Biasanya, penderita akan mengalami sesak nafas dan pembengkakan di area kaki serta tungkai.

Nah, jika penumpukan cairan terjadi di saluran pencernaan, perut penderita akan mengalami kembung. Hal ini yang menyebabkan nafsu makan menurun.

Kanker

Penyebab kehilangan nafsu makan oleh penderita kanker bisa terjadi dari penyakit kanker itu sendiri. Bisa juga sebagai respon tubuh akibat efek samping pengobatan. Biasanya terjadi gangguan pada indra pengecap dan mempengaruhi keinginan untuk makan.

Pengobatan penderita kanker yang paling umum adalah melakukan kemoterapi. Efek dari pengobatan ini adalah terjadi gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan kembung. Kondisi ini juga mengakibatkan penderita kehilangan nafsu makan.

AIDS

Pengidap AIDS rentan mengalami infeksi, termasuk infeksi saluran pencernaan yang mengakibatkan nafsu makan berkurang. Penderita biasanya mengalami muntah, mual, dan diare.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan AIDS menyebabkan infeksi jamur atau sariawan, sehingga mengganggu proses makan penderitanya. Nafsu makan yang menurun juga disebabkan oleh kondisi kelainan hormon, peradangan kronis akibat infeksi tubuh, efek samping pengobatan, dan gangguan otak yang berpotensi menjadi amnesia.

Tuberkulosis

Hormon yang bertugas mengatur nafsu makan bisa mengalami penurunan pada penderita tuberkulosis. Hal ini sebagai akibat peradangan yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Selain nafsu makan menurun, berat badan penderita juga berkurang.

Efek Samping Pengobatan

Beberapa penyakit dalam ulasan tadi memerlukan metode pengobatan yang berbeda dan memiliki efek samping terhadap gangguan sistem cerna. Efek pengobatan yang sering dialami adalah mual, mudah lelah, dan kantuk. Kondisi ini memicu penurunan nafsu makan.

Deretan obat yang berpotensi mengurangi nafsu makan adalah antibiotik, obat-obatan kemoterapi, morfin, obat diabetes tipe 2, steroid anabolik, obat penghilang nyeri, obat batuk kodein, dan obat antidepresan.

Sensasi Pahit di Lidah yang Berlangsung Terus Menerus

Saat sakit, biasanya lidah hanya merasakan sensasi pahit, sehingga enggan makan. Indra pengecap akan merespon rasa pahit saat kita memakan atau minum sesuatu yang memang pahit rasanya.

Namun, rasa pahit terus menerus padahal tubuh dalam kondisi sehat dan tidak sedang mengonsumsi sesuatu yang pahit, bisa jadi pertanda dysgeusia.

Gangguan pada indra perasa ini memang tidak berbahaya. Namun, tetap harus mendapat penanganan agar tidak mempengaruhi asupan makanan sebagai akibat nafsu makan menurun.

Adapun penyebab dysgeusia antara lain adalah mulut kering, sindrom mulut terbakar, asam lambung, infeksi saluran cerna, perubahan hormon saat kehamilan, dan obat atau terapi.

Untuk mengatasi gangguan dysgeusia, biasakan menerapkan pola hidup sehat. Bagi yang menjalani pengobatan rutin, silahkan mengkonsultasikan ke dokter, barangkali ada obat atau terapi pengganti agar tidak terus menerus merasakan pahit.

Sebagai pencegahan agar tidak memicu dysgeusia meliputi:

• Tinggalkan kebiasaan merokok.
• Asupan air putih minimal 8 gelas per hari atau memperbanyaknya.
• Jaga kebersihan gigi dan mulut, setidaknya menyikat gigi 2 kali dengan pasta gigi dan terapkan teknik sikat gigi yang benar.
• Konsumsi makanan dengan cita rasa sederhana saat mengalami dysgeusia agar tidak mual dan merasa tidak nyaman.
• Mengunyah permen karet free sugar dengan rasa mint.
• Hindari menggunakan alat makan dari material logam.

Mengenal Madu Herbal Vitummy

Mengingat masalah penurunan nafsu makan berpotensi memicu gangguan kesehatan yang lebih serius, penting untuk segera mengatasinya. Salah satu cara mudah mengatasi nafsu makan menurun adalah rutin konsumsi Vitummy.

Kebaikan vitummy datang dari bahan-bahan alami pembuatnya. Ada madu asli, ekstrak temulawak, ekstrak temu hitam, ekstrak bawang putih, dan ekstrak buah pepaya.

Madu murni menjadi solusi efektif meningkatkan kekebalan tubuh. Madu memiliki sifat anti inflamasi, anti kanker, antimetastatik, antiproliferatif, dan antimikroba.

Sementara ekstrak temulawak mengandung selenium dan curcumin. Selenium berperan meningkatkan daya tahan tubuh dan curcumin membantu masalah nafsu makan menurun.

Ekstrak temu hitam berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki nafsu makan, efektif menyembuhkan penyakit kulit, dan mengatasi sesak nafas. Hal ini berkat kandungan selenium, curcumin, polifenol, saponin, dan minyak atsiri.

Ekstrak bawang putih dengan kandungan allicin efektif mengobati cacingan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sedangkan ekstrak pepaya kaya akan kandungan enzim papain dan padat serat yang sangat baik dalam proses melancarkan sistem pencernaan.

Ekstrak buah pepaya juga tinggi vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tubuh tidak mudah terpapar sakit. Konsumsi Vitummy pada saat cuaca ekstrim sangat membantu untuk menjaga badan tetap sehat.

Bila nafsu makan menurun tanpa sebab yang jelas, segera berkonsultasilah ke dokter. Apalagi jika sampai berat badan turun secara signifikan padahal tidak sedang menjalani program diet.